Minggu, 25 Desember 2011

Perbedaan Antara Jujur & Benar

Illustrasi
Si A dan Si B bermata normal, Si C dan Si D buta warna.  Di atas meja ada apel berwarna merah.  Penguji berkata,  "Lihatlah apel itu lalu jawab pertanyaan Saya berdasarkan hasil penglihatan masing-masing.  Pertanyaannya : Apa warna apel itu ? "
Si A menjawab : Merah.
Si B menjawab : Kuning.
Si C menjawab : Kelabu.
Si D menjawab : Merah.
Nilai Jawaban :
Si A : Jujur dan Benar.
Si B : Dusta dan Salah.
Si C : Jujur tapi Salah.
Si D : Dusta tapi Benar.
Definisi :
Jujur : Berbicara sesuai dengan apa yang diketahui. 
Dusta : Berbicara tidak sesuai dengan apa yang diketahui.
Benar : Sesuai dengan parameter kebenaran yang berlaku (dalam hal ini parameternya adalah mata normal).
Salah : Tidak sesuai dengan parameter kebenaran yang berlaku.

Sabtu, 05 November 2011

DI MANA KITA BERADA

A.  Relativitas Hasil Kerja Panca Indra 

1.  Relativitas Hasil Penglihatan 

Kita melihat warna dan bentuk benda-benda di sekitar kita sebagaimana yang kita lihat sekarang, karena mata dan penglihatan kita memiliki struktur yang khas seperti kondisi sekarang ini.  Seandainya mata kita berbentuk lensa cekung atau cermin datar, tentu hasil penglihatan kita akan berbeda.  Kalau letak mata kita yang satu diletakkan di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri, sebagaimana letak mata ayam, tentu kita akan melihat wujud alam di sekeliling kita dalam bentuk yang tidak sama dengan yang kita lihat saat ini. 
Ilmu Fisika membuktikan setiap benda terdiri dari milyaran atom, tiap atom mempunyai lapisan inti (proton dan neutron) dan lapisan tepi (elektron), antara inti dan tepi terdapat ruang kosong yang cukup luas, demikian pula antara satu atom dengan atom yang lain ada jarak berupa ruang kosong yang sangat besar, sehingga kalau diibaratkan sebuah inti atom sebesar bumi maka jarak antara inti atom dan elektronnya seperti jarak antara bumi dan bulan, dan jarak antara satu atom dengan atom lain di sekitarnya seperti jarak bumi dengan planet lain. 
Artinya, selembar kertas yang kita lihat rata dan rapat sebetulnya lebih banyak ruang kosongnya, kertas yang nampaknya diam tapi ternyata tiap-tiap proton, neutron dan elektron yang jumlahnya bermilyar-milyar di dalam kertas itu selalu bergerak dan berputar tiada henti. 
Kita melihat wujud badan kita begitu padat dan cantik, padahal kalau dilihat dalam skala atom bagaikan kumpulan kunang-kunang... bumi yang kita pijak pun seperti kumpulan kunang-kunang... dinding rumah kita begitu juga. 
Jelaslah bahwa warna dan bentuk benda di alam ini tergantung pada struktur mata yang memandang.  Wujud benda tidak terletak pada benda itu sendiri, tapi terletak pada penglihatan yang melihat benda tersebut.
Lebih jelasnya: sesungguhnya benda-benda itu tidak berada di luar sana, melainkan berada di dalam penglihatan masing-masing pribadi yang melihatnya. 
Pikirkanlah dengan seksama dan renungkan secara mendalam, sampai Anda meyakini bahwa seluruh alam ini tidak berada di luar Anda melainkan di dalam memory Anda. 

2.  Relativitas Hasil Pendengaran Dan Indra Yang Lain 

Setelah jelas bagi Anda betapa relatifnya hasil penglihatan kita, maka dapat Anda pahami bahwa hasil pendengaran, penciuman, perasaan lidah dan perabaan kulit mempunyai tingkat relativitas yang sama dengan hasil penglihatan. 
Sesungguhnya tidak ada suara, bau, rasa dan keras atau lunaknya benda di luar sana.  Seluruh kenyataan alam itu sebenarnya berada di dalam pikiran kita masing-masing. 
Kita hidup di dalam alam pikiran kita secara sendiri-sendiri.  Tiap-tiap pribadi mempunyai video kehidupannya sendiri-sendiri.
Anda hidup di dalam video pribadi Anda yang tersimpan di dalam memory pikiran Anda sendiri, dan Saya hidup di dalam video pribadi Saya yang tersimpan di dalam memory pikiran Saya sendiri. 
Tapi video kita memiliki kesamaan alur cerita.

Rabu, 19 Oktober 2011

Quran online

Ini Qur'an online.
<iframe style="overflow: auto; background- attachment: scroll; background-repeat: no-repeat; background-position: left top; text-align: left; border: 1px solid #cccccc;-moz-border-radius: 8px 8px 8px 8px; padding: 10px; width: 850px; height: 900px; "src="http://m.alquran-indonesia.com/index.php/quran" frame border="0"></iframe>

Rabu, 05 Oktober 2011

Senin, 03 Oktober 2011

Makna Laa Ilaaha IllaLLOOH (4)

4. Tidak Ada Yang Berhak Membuat Hukum Selain Alloh

"Wa mallam yahkum bimaa anzalaLLOHu fa ulaa-ika humul kaafirun."
"Barangsiapa yang tidak menetapkan hukum menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itulah orang-orang Kafir." (Q.S.5:44).
"Apakah kamu (Rosul) tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada Kitab yang diturunkan kepadamu dan Kitab yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak berhakim kepada Thoghut (pembuat hukum yang bertentangan dengan hukum Alloh), padahal mereka telah diperintahkan agar mengingkari Thoghut itu. Dan Syaithan hendak menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka,"Marilah kalian tunduk kepada hukum yang Alloh turunkan dan kepada hukum Rosul", niscaya orang-orang munafik itu akan menghalangi masyarakat dengan sekuat-kuatnya dari mendekatimu." (Q.S.4:60-61) .
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak diakui beriman, sampai mereka menjadikan kamu (Rosul) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan sedikit pun dalam hati mereka terhadap hukum yang kamu putuskan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(Q.S.4:65).
Dari 3 ayat di atas dan banyak ayat lain yang senada, jelaslah bahwa membuat hukum merupakan hak prerogatif Alloh, sebab Dia Pencipta makhluk dan yang paling tahu kemaslahatan bagi makhluk, Dia Maharaja yang berhak membuat undang-undang bagi ciptaan-Nya. Siapa pun tidak punya hak untuk membuat undang-undang yang bertentangan dengan peraturan-Nya. Orang yang berani membuat hukum yang menyimpang dari hukum Alloh berarti ia telah mengambil alih hak prerogatif Alloh, dan ini merupakan suatu makar terhadap Alloh.
Orang tersebut telah mengambil hak Ketuhanan, dengan kata lain Dia telah mensejajarkan dirinya dengan Tuhan atau secara tidak langsung telah mengaku sebagai Tuhan, sama seperti yang dilakukan oleh Fir'aun dan Dajjal la'natulloh 'alaih. Dan orang-orang yang mentaati atau mengakui atau ikut mendukung hukum tersebut berarti telah menyembah kepada Tuhan selain Alloh, menyembah kepada Thoghut. Dan ini merupakan kemusyrikan yang nyata yang mengakibatkan pelakunya bisa menjadi murtad (keluar dari Agama Islam).
"Apakah kamu tidak memperhatikan ... "
Ayat di atas dimaksudkan agar kita pun memperhatikan berapa banyak orang-orang munafik dan musyrik di sekitar kita. Mereka mengerjakan sholat, naik haji dsb, tapi Alloh tidak mengakui mereka sebagai orang yang beriman, sebab mereka tidak menyetujui ditegakkannya Hukum Alloh di buminya Alloh. Mereka merasa lebih berhak untuk membuat hukum dari pada Alloh SWT, mereka merasa lebih ahli dari pada Alloh dan dengan tindakan mereka membuat hukum yang bertentangan dengan Al-QUR'AN itu mereka seolah menyatakan dengan terus terang bahwa mereka merasa mampu membuat undang-undang yang lebih hebat, lebih tepat dan lebih relevan dari pada Al-Qur'an.
Masihkah orang-orang sedemikian itu akan diakui oleh Alloh sebagai orang yang beriman ?
"Qul bi'sa maa ya'murukum bihii iimaanukum ingkuntum mukminiin "
"Katakanlah : "sungguh buruk yang diperintahkan oleh iman kalian jika kalian orang-orang yang beriman." (Q.S.2:93).
Renungkanlah wahai Saudaraku... hidup di dunia tidak lama. Jangan sampai kita sengsara di dunia lalu abadi di neraka akibat kebodohan kita sendiri.

Buat Sang Kekasih Tunggalku

Buat Sang Kekasih Tunggalku

Engkau yang Maha Setia
Tiada Mencintai selain Aku
Setiap waktu-Mu adalah untukku
Engkau yang memberiku rasa dan perasaan
Engkau yang Maha Tahu apa yang ku mau
Engkau yang paling mengerti tentang diriku
Sesaat pun Engkau tiada pernah berpaling dariku.
Hidup-Mu, waktu-Mu, perhatian-Mu, kasih-sayang-Mu
Seluruhnya khusus buatku...

Ah...
Mengapa selama ini aku tak tahu
Sekarang pun aku masih belum sepenuhnya mengerti
Begitu besarkah anugrah-Mu, buatku... ?

Lampiran mencakup catatan dan objeknya

Mengenal Tuhan Yang Kita Sembah.

Dari uraian yang lalu kita ketahui bahwa tiap-tiap 1 Alloh Kecil hanya menciptakan dan mengurus 1 individu makhluk. Ini berarti Anda punya 1 Tuhan Spesial, 1 Alloh Kecil yang khusus berfungsi sebagai Tuhan Anda. Dia-lah yang menciptakan Anda dan memperhatikan seluruh keperluan Anda, dan kepada-Nya-lah Anda bersujud, berzikir dan berdo'a.
Apabila dalam Al-Qur'an disebutkan :
"Fadzkuruu nii adzkurkum"
"Sebutlah oleh kalian nama-Ku niscaya Aku menyebut nama kalian; ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku mengingat kalian; berdzikirlah kalian kepada-Ku niscaya Aku berdzikir kepada kalian."
Alloh yang berdzikir kepada salah satu atau beberapa individu makhluk pada suatu waktu tertentu tentu bukan Alloh Besar, melainkan Alloh Kecil yang memang berfungsi sebagai Tuhan khusus bagi suatu individu makhluk.
Alloh Besar adalah Dzat Alloh Yang Maha Besar Tanpa Batas sehingga Dia tidak mengenal ruang dan waktu; bagi Dia ruang adalah Diri Dia Sendiri, begitu pun waktu bagi-Nya adalah Diri-Nya Sendiri.
Sedangkan Alloh Kecil adalah sebagian kecil dari Diri-Nya yang memang Dia programkan untuk menciptakan dan mengetahui keadaan yang diciptakannya, sehingga Alloh Kecil itu musti 'memasuki' alam makhluk ciptaan-Nya.
Alloh tidak akan tahu rasanya sakit hati sebagaimana yang Anda rasakan kalau Dia tidak pernah menjadi seperti Anda.
Apakah Alloh mengetahui rasanya sakit gigi sebagaimana Anda merasakannya? Dia tidak dapat disebut tahu rasanya sakit gigi kalau Dia tidak pernah merasakannya. Lalu bagaimana mungkin Alloh Yang Maha Kuasa itu bisa sakit gigi? Apakah Dia punya gigi?
Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya dapat dijelaskan dengan konsep Alloh Kecil dan Alloh Besar.
Mari kita ambil contoh salah satu individu manusia yang bernama Si Amin.
Dia diciptakan oleh salah satu Alloh Kecil yang kita namai saja Alloh Kecil Si Amin.
Alloh Besar ingin mengenal diri-Nya, ingin menyaksikan dan membuktikan salah satu kekuasaan-Nya, dan ingin memuji diri-Nya; dengan menciptakan satu individu yang bernama Si Amin. Lalu tugas penciptataan ini diserahkan kepada salah satu bagian diri-Nya yang kita sebut Alloh Kecil Si Amin.
Alloh Kecil Si Amin membuat bertriliun-triliun video kehidupan Si Amin yang masing-masing video itu berisi perjalanan hidup Si Amin dari awal hingga akhir dengan garis hidup yang berbeda. Misalnya dalam salah satu video Si Amin meninggal dunia pada usia 7 tahun, pada video yang lain Si Amin meninggal dunia pada usia 80 tahun.
Dari sekian banyak video itu hanya satu video yang dipertontonkan kepada Si Amin sebagai perjalanan hidupnya, sedangkan video yang lain di simpan untuk keperluan tertentu, misalnya sebagai perbandingan.

Minggu, 02 Oktober 2011

Jangan Pernah Menduakan Cinta

"JANGAN PERNAH MENDUAKAN CINTAMU KEPADA ALLOH, SEDANGKAN ALLOH PUN TIADA PERNAH MENDUAKAN CINTANYA KEPADAMU"

Konsep ALLOH Besar Dan ALLOH Kecil

Konsep Alloh Kecil dan Alloh Besar masih sangat langka dibahas dalam kajian Tauhid, padahal konsep ini sangat penting untuk mengenal sisi 'Kepribadian' Alloh dan sebagai pondasi yang kokoh untuk berkomunikasi dengan-Nya.
Sekedar pengantar dalam memahami konsep tersebut silahkan dihayati dengan penuh kekhusyu'an illustrasi singkat berikut ini.
- Hilangkan dari pikiran kita seluruh isi ruang alam semesta, yang tinggal hanya ruang kosong yang besarnya tanpa batas. Kekosongan tak bertepi ini kita sebut Si Kosong Besar.
- Di dalam Si Kosong Besar kita bayangkan ada titik-titik yang jumlahnya tak terhingga. Tentu saja titik-titik itu adalah kekosongan juga karena merupakan bagian dari Si Kosong Besar. Kekosongan-kekosongan yang kecil-kecil sebesar titik itu kita namai Himpunan Si Kosong Kecil, yang terdiri dari Si Kosong Kecil 1, Si Kosong Kecil 2, Si Kosong Kecil 3 dan seterusnya sampai Si Kosong Kecil Tak Terhingga.
- Kita perhatikan bahwa tiap-tiap Si Kosong Kecil mempunyai tempat/posisi yang berbeda dengan Si Kosong Kecil yang lain, namun di antara Si Kosong Kecil yang satu dengan yang lain sama sekali tidak ada batas pemisah, sebab keseluruhan Himpunan Si Kosong Kecil itu merupakan satu kesatuan tunggal yang tadi kita sebut Si Kosong Besar.
- Kalau Si Kosong Besar kita anggap sebagai lambang atau perumpamaan Dzat Alloh SWT Yang Maha Besar lagi Maha Tunggal, maka Himpunan Si Kosong Kecil merupakan bagian-bagian kecil dari Dzat Tunggal Yang Maha Besar tersebut.
- Kalau Dzat Alloh Yang Maha Besar kita namakan ALLOH BESAR, maka bagian-bagian kecil dari Dzat itu kita namakan Alloh-Alloh Kecil
- Tiap-tiap satu Alloh kecil menciptakan satu individu makhluk. Misalnya Alloh Kecil A menciptakan seorang manusia yang bernama A, Alloh Kecil B menciptakan seekor semut hitam yang bernama B, Alloh Kecil C menciptakan sebutir debu yang bernama C, dst. Karena jumlah Alloh Kecil itu tak terhingga maka jumlah individu makhluk yang tercipta juga tak terhingga.
- Tiap-tiap satu Alloh Kecil bekerja memelihara, mendidik, memperhatikan, memberi rizki, menentukan nasib dan menjalankan seluruh fungsi Ketuhanan lainnya terhadap satu ciptaan masing-masing.
Jadi satu Alloh Kecil hanya berhubungan dengan satu individu makhluk, dan satu individu makhluk hanya berhubungan dengan satu Alloh Kecil.
Alloh Kecil A hanya mengurusi satu individu yang Dia ciptakan yang bernama Si A; Alloh Kecil A sama sekali tidak mengurusi Si B dan Si C, karena Si B sudah diurusi oleh Alloh Kecil B yang menciptakannya; demikian pula Si C menjadi tanggung jawab Alloh Kecil C.
Dari sisi lain, individu makhluk yang bernama Si A hanya berhubungan dengan Alloh Kecil A; Si A sama sekali tidak berhubungan dengan Alloh Kecil B dan Alloh Kecil C. Artinya, ketika Si A berdo'a, sebenarnya ia berdo'a hanya kepada Alloh Kecil A, dengan kata lain yang mendengarkan dan memperhatikan do'anya hanyalah Alloh Kecil A ; ia tidak berdo'a kepada Alloh Kecil B dan Alloh Kecil C, dan ia pun tidak berdo'a kepada Alloh Besar.
- Alloh yang Anda sembah, yang Anda ajak bicara, yang menyimak bisikan qolbu Anda, Yang selalu setia mengurusi kepentingan Anda, bukanlah Alloh Besar, melainkan sebagian kecil dari Alloh Besar yang posisi atau tempatnya paling dekat dengan diri Anda. Dia-lah Alloh bagi pribadi Anda.
Demikian pula Alloh yang Saya ibadahi, yang Saya ajak komunikasi, yang selalu setia menemani Saya di mana pun Saya berada, yang teramat sangat menyayangi Saya dan mengerti jati diri Saya, adalah sebagian kecil dari Alloh Besar yang letak-Nya terdekat dengan saya.
Ketika kita berkomunikasi dengan Alloh, sebetulnya kita tidak berhubungan langsung dengan Dzat Alloh Yang Maha Tunggal lagi Maha Besar. Kita tidak berkomunikasi langsung dengan Totalitas Dzat Alloh. Sesungguhnya kita hanya berhubungan langsung dengan sebagian kecil dari Dzat Alloh yang posisi bagian itu paling dekat dengan diri kita masing-masing.
Saya berkomunikasi dengan bagian Dzat Alloh yang terdekat dengan Saya, dan Anda pun berhubungan dengan bagian Dzat Alloh yang terdekat dengan Anda. Saya tidak pernah menyembah Alloh Kecil Anda dan Anda pun tidak pernah menyembah Alloh Kecil Saya.
Tapi sekali lagi, Alloh-Alloh Kecil itu merupakan satu kesatuan tunggal Alloh Besar tanpa ada batas pemisah satu sama lain.

Jumat, 30 September 2011

Persembahan Tanda Cinta Dari Sang Kekasih 
Yang Maha Setia 


Apa saja yang diberikan kepada Anda oleh Alloh Kecil Pribadi Anda?
Seluruh alam mulai dari bumi sampai ke 'Arsy, sejak alam arwah yang tiada berawal sampai alam Akhirat yang tidak berakhir, manusia, jin malaikat, dan segenap makhluk yang Anda telah ketahui maupun yang belum Anda ketahui; semuanya adalah hadiah dari Alloh Kecil Pribadi Anda, khusus untuk Anda, tanpa sedikit pun diberikan kepada makhluk lain atau individu yang lain selain Anda sendiri.
Maksudnya ?
Mari kita kenali jati diri kita.
Hakikat diri tiap-tiap individu adalah sebuah Ruh. Entitas yang disebut Ruh ini kita ibaratkan sebuah memory card yang semula masih kosong. Lalu Creatornya mengisi memory tersebut dengan beberapa Folder yaitu :
1. Folder Suara : berisi sekian banyak Sub-folder suara yang dikehendaki oleh Sang Creator untuk dimasukkan ke dalamnya. Di antaranya Sub-folder suara manusia, suara hewan, suara benda, suara hati, suara jin, dan seluruh jenis suara yang akan didengar oleh Ruh sepanjang hayatnya.
Tiap-tiap Sub-folder berisi sekian banyak file yang berupa 'rekaman' suara-suara yang akan diperdengarkan kepada Ruh saat demi saat sejak awal sampai akhir keberadaannya.
2. Folder Warna : Berisi sekian banyak Sub-folder warna sesuai dengan jumlah jenis warna yang akan dilihat oleh Ruh selama hidupnya. Tiap-tiap Sub-folder mengandung sekian banyak file yang berupa 'rekaman' warna-warna' yang akan diperlihatkan kepada Ruh sepanjang kehidupannya.
3. Folder Bau : Berisi sekian banyak Sub-folder bau sesuai jumlah jenis bau yang akan dicium oleh Ruh. Tiap Sub-folder berisi file-file yang berupa 'rekaman' bau yang akan diciumkan kepada Ruh selama hayatnya.
4. Folder Rasa Lidah : Berisi Sub-order Rasa Asin, Manis, Pahit dan rasa lidah yang lain. Masing-masing Sub-folder mengandung file-file berupa 'rekaman' Rasa Lidah yang akan dirasakan oleh Ruh selama hidupnya.
5. Folder Rasa Kulit : Berisi Sub-folder Rasa Panas, Dingin, Keras, Lembut, Gatal, Pedih dan rasa-rasa kulit lainnya. Tiap Sub-folder berisi file-file 'rekaman' Rasa Kulit yang akan dirasakan Ruh sepanjang hayatnya.
6. Folder Rasa Badan : Berisi Sub-folder Rasa Lelah, Segar, Linu, Rasa Bergerak, Rasa Kuat, Rasa Lemah dan rasa-rasa badan lainnya.
Tiap Sub-folder berisi file-file 'rekaman' Rasa Badan yang akan dirasakan oleh selama hidupnya.
7. Folder Rasa Hati : Berisi Sub-folder Rasa Senang, Sedih, Rindu, Sayang dll. Setiap Sub berisi file-file 'rekaman' rasa Hati yang akan dirasakan Ruh seumur hidupnya.
8. Folder Rasa Ruh : Berisi Sub-folder Rasa Ada, Rasa Tak Ada dan Rasa Antara Ada dan Tiada yang masing-masing mengandung file-file 'rekaman' Rasa Ruh yang akan dirasakan Ruh sepanjang hayatNya.
9. Folder Ingatan : Berisi beberapa file 'rekaman' ingatan yang akan diingati oleh Ruh dalam perjalanan hidupnya.
10. Folder Kehendak : Berisi beberapa file 'rekaman' kehendak-kehendak yang akan dikehendaki oleh Ruh selama proses kehidupannya.
11. Folder Pikiran : Berisi file-file berupa 'rekaman' pikiran yang akan dipikirkan oleh Ruh sepanjang hidupnya.
12. Folder 'Video 11 Dimensi'
Dengan tehnis tertentu 11 folder di atas dihubungkan dan digabungkan membentuk sebuah 'video' perjalanan hidup Ruh dari awal hingga akhir, dari alam arwah sampai alam akhirat. Video itu memiliki 11 dimensi sesuai jumlah folder yang membentuknya, yaitu dimensi :
- suara - warna - bau - rasa lidah - rasa kulit - rasa badan - rasa hati - rasa ruh - ingatan
- kehendak - fikiran.
Dengan format 11 dimensi tersebut maka apabila ruh menonton video itu ia menjadi sebuah pribadi nyata yang menjalani sebuah perjalanan hidup.
Jadi video itu adalah kehidupan bagi ruh itu sendiri sedangkan 11 folder sebelumnya merupakan unsur-unsur pembentuk kehidupannya.
Di dalam video itu tentu ada langit, bumi, surga neraka dan seluruh isi jagat ini dari fase alam arwah sampai alam akhirat.
12 folder tadi Alloh simpan di kedalaman Ruh. Kalau diumpamakan Ruh itu sebuah bulatan seperti bola yang kulitnya berupa kaca yang maha tipis dan dalamnya kosong, maka 12 folder itu diletakkan di titik tengah bola tersebut.
Selanjutnya dengan cara tertentu Alloh menyetel video pada folder yang ke-12 tadi sehingga tayangan video itu nampak di permukaan kaca kulit bola bagian dalam. Artinya kulit bola bagian dalam yang berupa kaca maha tipis itu berfungsi sebagai layar video. Lalu Ruh menonton video dari dalam bola dengan mengarahkan seluruh dimensi indranya menghadap ke kulit bola. Ketika menyaksikan tayangan video, Ruh menyangka tayangan itu berada di luar bola, karena Ruh tidak melihat adanya dinding bola.
Dengan menonton video 11 dimensi, Ruh sedang menjalani perjalanan hidupnya yang ia sangka perjalanan itu terjadi di luar bola, padahal perjalanan itu terjadi di permukaan kulit bola bagian dalam. Dengan demikian seluruh kehidupan ruh dia jalani di dalam Ruh itu sendiri, bukan di luar Ruh.
Ruh menyangka bahwa langit, bintang, rumah dan orang-orang yang ia lihat di sekelilingnya, semua itu berada di luar dirinya, padahal hakikatnya seluruh jagat raya seisinya, termasuk 'Arsy, Surga, Neraka, dan juga jasad dari Ruh itu sendiri, semuanya berada di dalam Ruh.
Tiap-tiap Ruh insan Alloh beri 12 folder di atas. Berarti masing-masing Ruh mempunyai jagat sendiri-sendiri yang masing-masing jagat itu berisi seluruh makhluk penghuni jagat. Di dalam video masing-masing Ruh ada Langit, bumi, 'Arsy, beserta segala isinya. Sebab setiap video berisi perjalanan hidup masing-masing Ruh pemilik video, sedangkan di dalam perjalanan hidup setiap Ruh masing-masing berjumpa dengan Langit, bumi, Surga, malaikat dan makhluk-makhluk lainnya.
Masing-masing dari kita punya jagat raya sendiri-sendiri. Jagat raya Anda berbeda dengan jagat raya Saya. Jagat raya Anda adalah jagat raya yang berada di dalam video Anda, dan jagat raya Saya adalah jagat Raya yang berada di dalam video Saya. Di dalam video Saya ada gambar wajah Anda dan di dalam video Anda ada gambar wajah Saya. Tapi video kita berbeda dan ruang alam semesta kita berlainan. Kita tidak pernah dan tidak mungkin bertemu di dalam satu alam yang sama. Ruh Saya dan Ruh Anda tidak pernah saling berjumpa. Saya dan Anda hanya bisa berkomunikasi melalui ... internet ... He he he ...

Kamis, 29 September 2011

Apa Bedanya Karomah dan Sihir ?

Banyak keluarbiasaan yang dipublikasikan di media massa seperti pengobatan alternatif dengan sarana dzikir dan sejenisnya. Apakah keanehan-keanehan yang dikaitkan dengan dzikir dan tokoh-tokoh tertentu itu bisa disebut Karomah ?
Untuk memahami hal ini ada beberapa istilah terkait yang perlu kita ketahui.
1. Mu'jizat
Yaitu suatu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Nabi dan Rosul.
Pemberian Mu'jizat ini memiliki dua fungsi sesuai dengan sasarannya :
a. Sebagai Tanda Bukti Kerasulan
Fungsi ini berlaku apabila sasaran Mu'jizat itu adalah orang kafir atau orang-orang yang belum percaya bahwa para Nabi itu benar-benar telah menerima wahyu dari Alloh.
Mu'jizat sangat penting untuk dimiliki para Rosul karena setiap orang bisa saja mengaku sebagai utusan Alloh, sehingga untuk membuktikan bahwa orang itu memang benar utusan Alloh musti ada tanda tertentu yang ditunjukkan.
Karena fungsinya sebagai bukti kerosulan maka Mu'jizatnya harus berupa suatu keluarbiasaan yang tidak dapat ditandatangani oleh makhluk mana pun baik jin, manusia, malaikat maupun makhluk yang lain. Contohnya tongkat berubah menjadi ular yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS sebagai bukti kepada Fir'aun dan seluruh pengikutnya bahwa beliau AS benar-benar utusan dari Robbil 'alamin. Karena Fir'aun menyangka bahwa keluarbiasaan itu merupakan sihir, lalu ia mengumpulkan segenap ahli sihir dari seluruh penjuru negeri Mesir untuk mengalahkan Nabi Musa AS. Ternyata dari sekian ribu ahli sihir yang terkumpul tak satu pun yang sanggup menghadapi Ular dari tongkat Nabi Musa itu.
Sebagai ahli-ahli sihir yang telah berpengalaman mereka justru sangat yakin bahwa apa yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS bukanlah sihir. Logika sederhananya, seandainya Nabi Musa AS bermain sihir, sehebat apa pun sihirnya, mustahil tidak dapat dikalahkan atau paling tidak diimbangi oleh ribuan ahli sihir yang masing-masing telah cukup lama malang-melintang di dunia persihiran, sedangkan Nabi Musa sendiri baru sepuluh tahun menghilang dari Mesir.
Para ahli sihir tentu dapat membedakan mana keanehan yang termasuk jenis sihir dan mana yang bukan termasuk sihir. Setelah menyaksikan bukti bahwa berubahnya tongkat menjadi ular itu bukan bagian dari sihir, akhirnya seluruh tukang sihir itu pun meyakini bahwa Musa AS benar-benar utusan Alloh, lalu dengan serentak menyatakan keimanan mereka di hadapan khalayak ramai tanpa takut ancaman siksa dari Fir'aun.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini berlaku apabila sasarannya adalah orang-orang yang telah beriman, misalnya Nabi Isa AS meminta hidangan dari Surga atas permintaan para pengikut beliau untuk menambah keyakinan mereka agar tidak goyah menghadapi ujian apa pun.
Mu'jizat dengan fungsi ini terkadang diperlukan ketika para pengikut Rosul sedang mengalami kesulitan berat di medan dakwah. Contohnya ketika Nabi SAW dan para Sahabat RA dalam perjalanan kehabisan air, maka memancarlah air dari jari-jari beliau SAW yang cukup untuk minum dan berwudhu seluruh rombongan.

2. Karomah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Wali Alloh selain Nabi dan Rosul.
Definisi Wali Alloh adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Sesungguhnya para Wali Alloh itu tiada kekhawatiran bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. "(Q.S.10:62-63).
Setelah Rosululloh SAW wafat, dakwah diteruskan oleh seluruh ummat Islam terutama para Ulama dan Umaro selaku pemimpin ummat.
Dalam perjalanan dakwah ummat Islam juga menghadapi pengingkaran dari orang-orang yang belum mempercayai kebenaran Islam. Di sisi lain orang-orang yang telah beriman pun di setiap zaman terkadang memerlukan suatu keluarbiasaan yang dinampakkan untuk memperkuat keimanan mereka. Maka pada beberapa kondisi tertentu Alloh SWT memberikan keluarbiasaan kepada sebagian dari hamba-Nya yang beriman dan bertakwa; yang biasa disebut Karomah.
Sebagaimana Mu'jizat, pemberian Karomah pun mempunyai dua fungsi :
a. Sebagai Bukti Kebenaran Islam
Fungsi ini berlaku jika sasarannya adalah orang kafir, misalnya untuk menghadapi keingkaran penduduk Mesir yang kala itu masih kafir Umar bin Khottob RA menulis surat kepada Sungai Nil yang bunyinya kurang lebih :"Wahai Sungai Nil, kalau kamu mengalirkan air karena taat kepada Alloh, alirkanlah airmu sekarang juga. Tapi kalau kamu mengalirkan air karena kemauanmu sendiri, terserah kamu untuk tidak mengalirkan air. "
Surat tersebut oleh utusan Umar RA dilemparkan ke sungai Nil yang saat itu sedang kering. Seketika itu pula Sungai Nil mengalirkan airnya.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini tentu ditujukan kepada orang yang telah beriman. Contohnya sewaktu Sa'ad bin Abi Waqqosh beserta rombongannya dalam perjalanan dakwah menuju wilayah orang-orang kafir, langkah mereka terhenti karena ada sungai besar yang menghalangi, sedangkan mereka tidak menemukan perahu untuk menyeberang. Maka dengan izin Alloh mereka dapat menyebrangi sungai dengan mengendarai kuda yang mereka bawa tanpa tenggelam bahkan telapak kaki kuda-kuda mereka tidak basah sedikit pun. Karomah-karomah yang diberikan kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jilani dan beberapa Wali Alloh yang masyhur lainnya juga tidak keluar dari dua fungsi tersebut.
3. Ma'unah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang Islam yang belum mencapai tingkatan Wali Alloh, dengan kata lain belum memiliki keimanan dan ketakwaan yang memadai untuk disebut Wali Alloh.
Ma'unah ini pun mempunyai fungsi sebagai bukti kebenaran Islam dan sebagai penguat iman.
Misalnya ada orang kafir yang minta dido'akan oleh orang Islam untuk kesembuhan salah satu keluarganya yang terkena penyakit yang sudah tidak tertangani oleh para ahli kesehatan. Berkat do'a Si Muslim itu Alloh memberikan kesembuhan.
4. Istidraj
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang kafir, misalnya Fir'aun diberi keistimewaan tidak pernah terkena penyakit fisik sekecil apa pun pun seumur hidupnya, bahkan saking luar biasanya kesehatan tubuh yang Alloh berikan kepadanya sampai sekarang jasad Fir'aun tetap utuh walau pun pernah beribu-ribu tahun terombang-ambing di lautan.
Demikian pula keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada Dajjal yang mampu mengubah batu menjadi roti dan menurunkan hujan, tentu dengan izin Alloh. Bahkan Iblis pun dikabulkan doanya minta umur panjang sampai hari kiamat untuk menggoda keturunan Adam.
5. Sihir
Keluarbiasaan yang diperoleh karena bantuan jin. Misalnya ilmu kekebalan, pengasihan, tenaga dalam, penglarisan, pesugihan, menemukan barang hilang, menebak masa depan, dan sejenisnya yang cara kerjanya dengan menggunakan tenaga jin.
Terkadang cara mendapatkan ilmu tersebut melalui ritual puasa dan dzikir tertentu, namun tetap saja yang membuat keluarbiasaan itu terwujud karena ada campur tangan bangsa jin di dalamnya.
Perbedaan antara Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat dengan Sihir adalah :
a. Sihir bersifat permanen dalam arti sewaktu-waktu diinginkan maka keluarbiasaan itu dapat terwujud dengan cara dan syarat yang telah ditentukan, misalnya ilmu kebal kapan pun bisa dites dan dibuktikan kecuali kalau ada persyaratan yang tidak terpenuhi.
Sedangkan Ma'unah bersifat tidak permanen sebab munculnya Ma'unah hanya dalam kondisi yang cukup mendesak, demikian pula Karomah dan Mu'jizat. b. Sihir mengandalkan bantuan jin, jika jin yang dimaksud tidak berhalangan membantu maka keluarbiasaan yang diinginkan dapat terwujud.
Sedangkan Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat mengandalkan pengabulan do'a dari Alloh.

c. Mu'jizat pelakunya disyaratkan seorang Nabi, Karomah pelakunya disyaratkan orang yang iman dan takwa setingkat Wali Alloh, dan Ma'unah disyaratkan pelakunya seorang muslim yang ketika mempunyai suatu hajat dia berdo'a dengan seserius mungkin kepada Alloh SWT. Sedangkan sihir tidak memerlukan syarat-syarat tersebut. Yang disyaratkan untuk sihir hanyalah suatu ritual yang dapat mengundang campur tangan jin.
Demikian sekedar ulasan ringan mengenai perbedaan Karomah dan Sihir, mudah-mudahan dapat menjadi bahan kajian Saudaraku semua dalam menentukan apakah sesuatu itu termasuk Sihir atau Karomah atau malah Istidraj.

Apa Bedanya Karomah dan Sihir ?

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 14.22.00

Banyak keluarbiasaan yang dipublikasikan di media massa seperti pengobatan alternatif dengan sarana dzikir dan sejenisnya. Apakah keanehan-keanehan yang dikaitkan dengan dzikir dan tokoh-tokoh tertentu itu bisa disebut Karomah ?
Untuk memahami hal ini ada beberapa istilah terkait yang perlu kita ketahui.
1. Mu'jizat
Yaitu suatu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Nabi dan Rosul.
Pemberian Mu'jizat ini memiliki dua fungsi sesuai dengan sasarannya :
a. Sebagai Tanda Bukti Kerasulan
Fungsi ini berlaku apabila sasaran Mu'jizat itu adalah orang kafir atau orang-orang yang belum percaya bahwa para Nabi itu benar-benar telah menerima wahyu dari Alloh.
Mu'jizat sangat penting untuk dimiliki para Rosul karena setiap orang bisa saja mengaku sebagai utusan Alloh, sehingga untuk membuktikan bahwa orang itu memang benar utusan Alloh musti ada tanda tertentu yang ditunjukkan.
Karena fungsinya sebagai bukti kerosulan maka Mu'jizatnya harus berupa suatu keluarbiasaan yang tidak dapat ditandatangani oleh makhluk mana pun baik jin, manusia, malaikat maupun makhluk yang lain. Contohnya tongkat berubah menjadi ular yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS sebagai bukti kepada Fir'aun dan seluruh pengikutnya bahwa beliau AS benar-benar utusan dari Robbil 'alamin. Karena Fir'aun menyangka bahwa keluarbiasaan itu merupakan sihir, lalu ia mengumpulkan segenap ahli sihir dari seluruh penjuru negeri Mesir untuk mengalahkan Nabi Musa AS. Ternyata dari sekian ribu ahli sihir yang terkumpul tak satu pun yang sanggup menghadapi Ular dari tongkat Nabi Musa itu.
Sebagai ahli-ahli sihir yang telah berpengalaman mereka justru sangat yakin bahwa apa yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS bukanlah sihir. Logika sederhananya, seandainya Nabi Musa AS bermain sihir, sehebat apa pun sihirnya, mustahil tidak dapat dikalahkan atau paling tidak diimbangi oleh ribuan ahli sihir yang masing-masing telah cukup lama malang-melintang di dunia persihiran, sedangkan Nabi Musa sendiri baru sepuluh tahun menghilang dari Mesir.
Para ahli sihir tentu dapat membedakan mana keanehan yang termasuk jenis sihir dan mana yang bukan termasuk sihir. Setelah menyaksikan bukti bahwa berubahnya tongkat menjadi ular itu bukan bagian dari sihir, akhirnya seluruh tukang sihir itu pun meyakini bahwa Musa AS benar-benar utusan Alloh, lalu dengan serentak menyatakan keimanan mereka di hadapan khalayak ramai tanpa takut ancaman siksa dari Fir'aun.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini berlaku apabila sasarannya adalah orang-orang yang telah beriman, misalnya Nabi Isa AS meminta hidangan dari Surga atas permintaan para pengikut beliau untuk menambah keyakinan mereka agar tidak goyah menghadapi ujian apa pun.
Mu'jizat dengan fungsi ini terkadang diperlukan ketika para pengikut Rosul sedang mengalami kesulitan berat di medan dakwah. Contohnya ketika Nabi SAW dan para Sahabat RA dalam perjalanan kehabisan air, maka memancarlah air dari jari-jari beliau SAW yang cukup untuk minum dan berwudhu seluruh rombongan.

2. Karomah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Wali Alloh selain Nabi dan Rosul.
Definisi Wali Alloh adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Sesungguhnya para Wali Alloh itu tiada kekhawatiran bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. "(Q.S.10:62-63).
Setelah Rosululloh SAW wafat, dakwah diteruskan oleh seluruh ummat Islam terutama para Ulama dan Umaro selaku pemimpin ummat.
Dalam perjalanan dakwah ummat Islam juga menghadapi pengingkaran dari orang-orang yang belum mempercayai kebenaran Islam. Di sisi lain orang-orang yang telah beriman pun di setiap zaman terkadang memerlukan suatu keluarbiasaan yang dinampakkan untuk memperkuat keimanan mereka. Maka pada beberapa kondisi tertentu Alloh SWT memberikan keluarbiasaan kepada sebagian dari hamba-Nya yang beriman dan bertakwa; yang biasa disebut Karomah.
Sebagaimana Mu'jizat, pemberian Karomah pun mempunyai dua fungsi :
a. Sebagai Bukti Kebenaran Islam
Fungsi ini berlaku jika sasarannya adalah orang kafir, misalnya untuk menghadapi keingkaran penduduk Mesir yang kala itu masih kafir Umar bin Khottob RA menulis surat kepada Sungai Nil yang bunyinya kurang lebih :"Wahai Sungai Nil, kalau kamu mengalirkan air karena taat kepada Alloh, alirkanlah airmu sekarang juga. Tapi kalau kamu mengalirkan air karena kemauanmu sendiri, terserah kamu untuk tidak mengalirkan air. "
Surat tersebut oleh utusan Umar RA dilemparkan ke sungai Nil yang saat itu sedang kering. Seketika itu pula Sungai Nil mengalirkan airnya.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini tentu ditujukan kepada orang yang telah beriman. Contohnya sewaktu Sa'ad bin Abi Waqqosh beserta rombongannya dalam perjalanan dakwah menuju wilayah orang-orang kafir, langkah mereka terhenti karena ada sungai besar yang menghalangi, sedangkan mereka tidak menemukan perahu untuk menyeberang. Maka dengan izin Alloh mereka dapat menyebrangi sungai dengan mengendarai kuda yang mereka bawa tanpa tenggelam bahkan telapak kaki kuda-kuda mereka tidak basah sedikit pun. Karomah-karomah yang diberikan kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jilani dan beberapa Wali Alloh yang masyhur lainnya juga tidak keluar dari dua fungsi tersebut.
3. Ma'unah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang Islam yang belum mencapai tingkatan Wali Alloh, dengan kata lain belum memiliki keimanan dan ketakwaan yang memadai untuk disebut Wali Alloh.
Ma'unah ini pun mempunyai fungsi sebagai bukti kebenaran Islam dan sebagai penguat iman.
Misalnya ada orang kafir yang minta dido'akan oleh orang Islam untuk kesembuhan salah satu keluarganya yang terkena penyakit yang sudah tidak tertangani oleh para ahli kesehatan. Berkat do'a Si Muslim itu Alloh memberikan kesembuhan.
4. Istidraj
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang kafir, misalnya Fir'aun diberi keistimewaan tidak pernah terkena penyakit fisik sekecil apa pun pun seumur hidupnya, bahkan saking luar biasanya kesehatan tubuh yang Alloh berikan kepadanya sampai sekarang jasad Fir'aun tetap utuh walau pun pernah beribu-ribu tahun terombang-ambing di lautan.
Demikian pula keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada Dajjal yang mampu mengubah batu menjadi roti dan menurunkan hujan, tentu dengan izin Alloh. Bahkan Iblis pun dikabulkan doanya minta umur panjang sampai hari kiamat untuk menggoda keturunan Adam.
5. Sihir
Keluarbiasaan yang diperoleh karena bantuan jin. Misalnya ilmu kekebalan, pengasihan, tenaga dalam, penglarisan, pesugihan, menemukan barang hilang, menebak masa depan, dan sejenisnya yang cara kerjanya dengan menggunakan tenaga jin.
Terkadang cara mendapatkan ilmu tersebut melalui ritual puasa dan dzikir tertentu, namun tetap saja yang membuat keluarbiasaan itu terwujud karena ada campur tangan bangsa jin di dalamnya.
Perbedaan antara Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat dengan Sihir adalah :
a. Sihir bersifat permanen dalam arti sewaktu-waktu diinginkan maka keluarbiasaan itu dapat terwujud dengan cara dan syarat yang telah ditentukan, misalnya ilmu kebal kapan pun bisa dites dan dibuktikan kecuali kalau ada persyaratan yang tidak terpenuhi.
Sedangkan Ma'unah bersifat tidak permanen sebab munculnya Ma'unah hanya dalam kondisi yang cukup mendesak, demikian pula Karomah dan Mu'jizat. b. Sihir mengandalkan bantuan jin, jika jin yang dimaksud tidak berhalangan membantu maka keluarbiasaan yang diinginkan dapat terwujud.
Sedangkan Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat mengandalkan pengabulan do'a dari Alloh.

c. Mu'jizat pelakunya disyaratkan seorang Nabi, Karomah pelakunya disyaratkan orang yang iman dan takwa setingkat Wali Alloh, dan Ma'unah disyaratkan pelakunya seorang muslim yang ketika mempunyai suatu hajat dia berdo'a dengan seserius mungkin kepada Alloh SWT. Sedangkan sihir tidak memerlukan syarat-syarat tersebut. Yang disyaratkan untuk sihir hanyalah suatu ritual yang dapat mengundang campur tangan jin.
Demikian sekedar ulasan ringan mengenai perbedaan Karomah dan Sihir, mudah-mudahan dapat menjadi bahan kajian Saudaraku semua dalam menentukan apakah sesuatu itu termasuk Sihir atau Karomah atau malah Istidraj.

Trs: Apa Bedanya Karomah dan Sihir ?

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 29-09-2011 21.59.29
Subjek: Apa Bedanya Karomah dan Sihir ?


-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 14.22.00

Banyak keluarbiasaan yang dipublikasikan di media massa seperti pengobatan alternatif dengan sarana dzikir dan sejenisnya. Apakah keanehan-keanehan yang dikaitkan dengan dzikir dan tokoh-tokoh tertentu itu bisa disebut Karomah ?
Untuk memahami hal ini ada beberapa istilah terkait yang perlu kita ketahui.
1. Mu'jizat
Yaitu suatu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Nabi dan Rosul.
Pemberian Mu'jizat ini memiliki dua fungsi sesuai dengan sasarannya :
a. Sebagai Tanda Bukti Kerasulan
Fungsi ini berlaku apabila sasaran Mu'jizat itu adalah orang kafir atau orang-orang yang belum percaya bahwa para Nabi itu benar-benar telah menerima wahyu dari Alloh.
Mu'jizat sangat penting untuk dimiliki para Rosul karena setiap orang bisa saja mengaku sebagai utusan Alloh, sehingga untuk membuktikan bahwa orang itu memang benar utusan Alloh musti ada tanda tertentu yang ditunjukkan.
Karena fungsinya sebagai bukti kerosulan maka Mu'jizatnya harus berupa suatu keluarbiasaan yang tidak dapat ditandatangani oleh makhluk mana pun baik jin, manusia, malaikat maupun makhluk yang lain. Contohnya tongkat berubah menjadi ular yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS sebagai bukti kepada Fir'aun dan seluruh pengikutnya bahwa beliau AS benar-benar utusan dari Robbil 'alamin. Karena Fir'aun menyangka bahwa keluarbiasaan itu merupakan sihir, lalu ia mengumpulkan segenap ahli sihir dari seluruh penjuru negeri Mesir untuk mengalahkan Nabi Musa AS. Ternyata dari sekian ribu ahli sihir yang terkumpul tak satu pun yang sanggup menghadapi Ular dari tongkat Nabi Musa itu.
Sebagai ahli-ahli sihir yang telah berpengalaman mereka justru sangat yakin bahwa apa yang ditunjukkan oleh Nabi Musa AS bukanlah sihir. Logika sederhananya, seandainya Nabi Musa AS bermain sihir, sehebat apa pun sihirnya, mustahil tidak dapat dikalahkan atau paling tidak diimbangi oleh ribuan ahli sihir yang masing-masing telah cukup lama malang-melintang di dunia persihiran, sedangkan Nabi Musa sendiri baru sepuluh tahun menghilang dari Mesir.
Para ahli sihir tentu dapat membedakan mana keanehan yang termasuk jenis sihir dan mana yang bukan termasuk sihir. Setelah menyaksikan bukti bahwa berubahnya tongkat menjadi ular itu bukan bagian dari sihir, akhirnya seluruh tukang sihir itu pun meyakini bahwa Musa AS benar-benar utusan Alloh, lalu dengan serentak menyatakan keimanan mereka di hadapan khalayak ramai tanpa takut ancaman siksa dari Fir'aun.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini berlaku apabila sasarannya adalah orang-orang yang telah beriman, misalnya Nabi Isa AS meminta hidangan dari Surga atas permintaan para pengikut beliau untuk menambah keyakinan mereka agar tidak goyah menghadapi ujian apa pun.
Mu'jizat dengan fungsi ini terkadang diperlukan ketika para pengikut Rosul sedang mengalami kesulitan berat di medan dakwah. Contohnya ketika Nabi SAW dan para Sahabat RA dalam perjalanan kehabisan air, maka memancarlah air dari jari-jari beliau SAW yang cukup untuk minum dan berwudhu seluruh rombongan.

2. Karomah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada para Wali Alloh selain Nabi dan Rosul.
Definisi Wali Alloh adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an :
"Sesungguhnya para Wali Alloh itu tiada kekhawatiran bagi mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. "(Q.S.10:62-63).
Setelah Rosululloh SAW wafat, dakwah diteruskan oleh seluruh ummat Islam terutama para Ulama dan Umaro selaku pemimpin ummat.
Dalam perjalanan dakwah ummat Islam juga menghadapi pengingkaran dari orang-orang yang belum mempercayai kebenaran Islam. Di sisi lain orang-orang yang telah beriman pun di setiap zaman terkadang memerlukan suatu keluarbiasaan yang dinampakkan untuk memperkuat keimanan mereka. Maka pada beberapa kondisi tertentu Alloh SWT memberikan keluarbiasaan kepada sebagian dari hamba-Nya yang beriman dan bertakwa; yang biasa disebut Karomah.
Sebagaimana Mu'jizat, pemberian Karomah pun mempunyai dua fungsi :
a. Sebagai Bukti Kebenaran Islam
Fungsi ini berlaku jika sasarannya adalah orang kafir, misalnya untuk menghadapi keingkaran penduduk Mesir yang kala itu masih kafir Umar bin Khottob RA menulis surat kepada Sungai Nil yang bunyinya kurang lebih :"Wahai Sungai Nil, kalau kamu mengalirkan air karena taat kepada Alloh, alirkanlah airmu sekarang juga. Tapi kalau kamu mengalirkan air karena kemauanmu sendiri, terserah kamu untuk tidak mengalirkan air. "
Surat tersebut oleh utusan Umar RA dilemparkan ke sungai Nil yang saat itu sedang kering. Seketika itu pula Sungai Nil mengalirkan airnya.
b. Sebagai Penguat Iman
Fungsi ini tentu ditujukan kepada orang yang telah beriman. Contohnya sewaktu Sa'ad bin Abi Waqqosh beserta rombongannya dalam perjalanan dakwah menuju wilayah orang-orang kafir, langkah mereka terhenti karena ada sungai besar yang menghalangi, sedangkan mereka tidak menemukan perahu untuk menyeberang. Maka dengan izin Alloh mereka dapat menyebrangi sungai dengan mengendarai kuda yang mereka bawa tanpa tenggelam bahkan telapak kaki kuda-kuda mereka tidak basah sedikit pun. Karomah-karomah yang diberikan kepada Syekh Abdul Qodir Al-Jilani dan beberapa Wali Alloh yang masyhur lainnya juga tidak keluar dari dua fungsi tersebut.
3. Ma'unah
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang Islam yang belum mencapai tingkatan Wali Alloh, dengan kata lain belum memiliki keimanan dan ketakwaan yang memadai untuk disebut Wali Alloh.
Ma'unah ini pun mempunyai fungsi sebagai bukti kebenaran Islam dan sebagai penguat iman.
Misalnya ada orang kafir yang minta dido'akan oleh orang Islam untuk kesembuhan salah satu keluarganya yang terkena penyakit yang sudah tidak tertangani oleh para ahli kesehatan. Berkat do'a Si Muslim itu Alloh memberikan kesembuhan.
4. Istidraj
Yaitu keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada orang kafir, misalnya Fir'aun diberi keistimewaan tidak pernah terkena penyakit fisik sekecil apa pun pun seumur hidupnya, bahkan saking luar biasanya kesehatan tubuh yang Alloh berikan kepadanya sampai sekarang jasad Fir'aun tetap utuh walau pun pernah beribu-ribu tahun terombang-ambing di lautan.
Demikian pula keluarbiasaan yang Alloh berikan kepada Dajjal yang mampu mengubah batu menjadi roti dan menurunkan hujan, tentu dengan izin Alloh. Bahkan Iblis pun dikabulkan doanya minta umur panjang sampai hari kiamat untuk menggoda keturunan Adam.
5. Sihir
Keluarbiasaan yang diperoleh karena bantuan jin. Misalnya ilmu kekebalan, pengasihan, tenaga dalam, penglarisan, pesugihan, menemukan barang hilang, menebak masa depan, dan sejenisnya yang cara kerjanya dengan menggunakan tenaga jin.
Terkadang cara mendapatkan ilmu tersebut melalui ritual puasa dan dzikir tertentu, namun tetap saja yang membuat keluarbiasaan itu terwujud karena ada campur tangan bangsa jin di dalamnya.
Perbedaan antara Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat dengan Sihir adalah :
a. Sihir bersifat permanen dalam arti sewaktu-waktu diinginkan maka keluarbiasaan itu dapat terwujud dengan cara dan syarat yang telah ditentukan, misalnya ilmu kebal kapan pun bisa dites dan dibuktikan kecuali kalau ada persyaratan yang tidak terpenuhi.
Sedangkan Ma'unah bersifat tidak permanen sebab munculnya Ma'unah hanya dalam kondisi yang cukup mendesak, demikian pula Karomah dan Mu'jizat. b. Sihir mengandalkan bantuan jin, jika jin yang dimaksud tidak berhalangan membantu maka keluarbiasaan yang diinginkan dapat terwujud.
Sedangkan Ma'unah, Karomah dan Mu'jizat mengandalkan pengabulan do'a dari Alloh.

c. Mu'jizat pelakunya disyaratkan seorang Nabi, Karomah pelakunya disyaratkan orang yang iman dan takwa setingkat Wali Alloh, dan Ma'unah disyaratkan pelakunya seorang muslim yang ketika mempunyai suatu hajat dia berdo'a dengan seserius mungkin kepada Alloh SWT. Sedangkan sihir tidak memerlukan syarat-syarat tersebut. Yang disyaratkan untuk sihir hanyalah suatu ritual yang dapat mengundang campur tangan jin.
Demikian sekedar ulasan ringan mengenai perbedaan Karomah dan Sihir, mudah-mudahan dapat menjadi bahan kajian Saudaraku semua dalam menentukan apakah sesuatu itu termasuk Sihir atau Karomah atau malah Istidraj.

Trs: Teruntuk Ibunda Tercinta (2)

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 27-09-2011 06.28.13
Subjek: Teruntuk Ibunda Tercinta (2)

Ingin ku tebus air mata Ibunda ...
Tapi dengan apa ..?.. Haruskah ku persembahkan sebuah istana ... Makanan lezat setiap hari...?..
Bukankah tak lama lagi dia atau aku, dan semua ...
Akan pindah ke alam barzakh..?..
Tak lama lagi... akan mendarat di Padang Mahsyar ?
Tak lama lagi... akan nampak api Jahannam ?

Ada yang lebih penting untuk kita pikirkan.. kita hadiahkan kepada Ibunda ...
Bagaimana, dia selamat dari adzab kubur ...
Bagaimana, dia selamat dari siksa Padang Mahsyar ..
Bagaimana, dia selamat dari asap neraka ..
Bagaimana, dia masuk ke dalam Surga tanpa hisab ..

Engkau baru akan sukses sebagai anak
Bila berhasil menyelamatkan orang tua dari derita akhirat
Engkau baru disebut anak berbakti
Jika mampu mempersembahkan berjuta istana di Jannah Firdaus
Teruntuk Ibunda Tercinta
Jika itu tiada dapat kau lakukan
Tiada baktimu, tiada arti hidupmu ...
Sebab tiada yang dapat kau berikan
Untuk membahagiakan orang-orang yang kau sayangi Di alam nan abadi...
Tiada arti hidupmu... Tiada guna ...
Kau biarkan mereka tersesat jalan
Kau relakan mereka yang kau kasihi... Sengsara abadi... Tiada arti ucapan sayangmu
Hanya dusta belaka.
Duhai Ibundaku...
Cita-citaku ...
Kan ku hadiahkan ..Firdaus untukmu.
Walau... Aku yang harus menjadi tumbalnya ...
Mendekam dalam keterasingan.

Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 29-09-2011 23.08.41
Subjek: Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya


-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 29-09-2011 21.55.15
Subjek: Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya


-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 01.20.02
Subjek: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

Anak-anakku Semuanya ...
Abi kalian ini bukanlah Tuhan Sang Penguasa, bukan Nabi Sang Ma'shum, bukan Para Sahabat Al-Muthohharuun, bukan Ulama Al-Mukhlashuun, bukan pula termasuk deretan para hamba Ash-Shoolihuun. Abi hanyalah salah satu butir debu ciptaan-Nya yang bergerak jika digerakkan-Nya dan pasti sirna jika disirnakan oleh-Nya. Sama juga seperti kalian semua dan seluruh alam karya cipta-Nya. Kita semua tiada beda, hanya wujud bayangan dalam Ilmu-Nya, hanya wayang di Tangan Kekuasaan-Nya, hanya sebagian dari huruf yang difirmankan-Nya, dan seluruh perjalanan diri kita dari awal hingga akhir tanpa batas hanyalah salah satu tanda baca dari kata pujian yang Dia sampaikan kepada Diri-Nya Sendiri.
Justru hidup kita menjadi bernilai karena tersimpan dalam Memory-Nya, dalam Lauh Mahfudz, Lembar Memory yang tetap terjaga dengan Qudrat-Nya.
Justru diri kita bermakna karena menjadi bagian dari kalimat Pujian-Nya. Maka syukurilah goresan takdir yang telah Dia tetapkan untuk kita. Kita ditakdirkan menjadi Muhammad, yang terpuji, karena tercetus dari Al-Hamid, Dzat Maha Terpuji.
Bagaimana pun bentuk perjalanan hidup kita, semua itu adalah hadiah dari Alloh, yang terbaik, terindah dan teristimewa untuk kita.
Jangan pernah mencela Sang Pencipta kita, jangan pernah ragu dengan Kasih-Sayang-Nya. Jangan pernah menginginkan selain apa yang Dia pilihkan buat kita. Jangan merasa lebih bijak dari pada Dia.
Kebahagiaan kita terletak pada rasa senang dengan apa pun Kehendak-Nya terhadap kita; dan tidak ada sesuatu apa pun yang berada di luar Kehendak-Nya.
Anak-anakku Tercinta Semuanya... Yakinlah dengan semua yang Aby sampai tadi... Jadikanlah semua itu sebagai pegangan hidup kalian, karena seluruh yang Aby jelaskan itu disarikan dari Al-Qur'an Suci dan As-Sunnah yang mulia.
Aby tidak membekali kalian dengan harta; Aby membekali kalian dengan keyakinan yang benar, bersih dan lurus kepada Alloh SWT; Aby membekali kalian dengan tawakkal yang bulat kepada Alloh.
"Wa may yatawakkal 'alaLLOOHi fa Huwa hasbuh." : "Barangsiapa bersandar hanya kepada ALLOH, maka Dia saja cukup baginya." (Q.S.65:3).
Percayakanlah kebahagiaan hidup kalian hanya kepada ALLOH SWT.
ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIW WAJ'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA. Aamiin, ya Robbal 'aalamiin.

Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 29-09-2011 21.55.15
Subjek: Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya


-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 01.20.02
Subjek: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

Anak-anakku Semuanya ...
Abi kalian ini bukanlah Tuhan Sang Penguasa, bukan Nabi Sang Ma'shum, bukan Para Sahabat Al-Muthohharuun, bukan Ulama Al-Mukhlashuun, bukan pula termasuk deretan para hamba Ash-Shoolihuun. Abi hanyalah salah satu butir debu ciptaan-Nya yang bergerak jika digerakkan-Nya dan pasti sirna jika disirnakan oleh-Nya. Sama juga seperti kalian semua dan seluruh alam karya cipta-Nya. Kita semua tiada beda, hanya wujud bayangan dalam Ilmu-Nya, hanya wayang di Tangan Kekuasaan-Nya, hanya sebagian dari huruf yang difirmankan-Nya, dan seluruh perjalanan diri kita dari awal hingga akhir tanpa batas hanyalah salah satu tanda baca dari kata pujian yang Dia sampaikan kepada Diri-Nya Sendiri.
Justru hidup kita menjadi bernilai karena tersimpan dalam Memory-Nya, dalam Lauh Mahfudz, Lembar Memory yang tetap terjaga dengan Qudrat-Nya.
Justru diri kita bermakna karena menjadi bagian dari kalimat Pujian-Nya. Maka syukurilah goresan takdir yang telah Dia tetapkan untuk kita. Kita ditakdirkan menjadi Muhammad, yang terpuji, karena tercetus dari Al-Hamid, Dzat Maha Terpuji.
Bagaimana pun bentuk perjalanan hidup kita, semua itu adalah hadiah dari Alloh, yang terbaik, terindah dan teristimewa untuk kita.
Jangan pernah mencela Sang Pencipta kita, jangan pernah ragu dengan Kasih-Sayang-Nya. Jangan pernah menginginkan selain apa yang Dia pilihkan buat kita. Jangan merasa lebih bijak dari pada Dia.
Kebahagiaan kita terletak pada rasa senang dengan apa pun Kehendak-Nya terhadap kita; dan tidak ada sesuatu apa pun yang berada di luar Kehendak-Nya.
Anak-anakku Tercinta Semuanya... Yakinlah dengan semua yang Aby sampai tadi... Jadikanlah semua itu sebagai pegangan hidup kalian, karena seluruh yang Aby jelaskan itu disarikan dari Al-Qur'an Suci dan As-Sunnah yang mulia.
Aby tidak membekali kalian dengan harta; Aby membekali kalian dengan keyakinan yang benar, bersih dan lurus kepada Alloh SWT; Aby membekali kalian dengan tawakkal yang bulat kepada Alloh.
"Wa may yatawakkal 'alaLLOOHi fa Huwa hasbuh." : "Barangsiapa bersandar hanya kepada ALLOH, maka Dia saja cukup baginya." (Q.S.65:3).
Percayakanlah kebahagiaan hidup kalian hanya kepada ALLOH SWT.
ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIW WAJ'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA. Aamiin, ya Robbal 'aalamiin.

Reflection

Saudaraku... Kita diciptakan oleh Tuhan yang sama, berasal dari satu Bapak dan satu Ibu, Nabi kita sama, Kitab kita sama, Agama kita satu, Kiblat kita juga satu, kita telah dipersaudarakan dalam satu ikatan Aqidah :Laa ilaaha illaLLOOH Muhammadur rosuuluLLOOH; mengapa selalu bertengkar dan saling menyakiti; mengapa seolah tiada kata damai sesama kita; mengapa darah tertumpah di antara kita; mengapa ada benci dan dendam berkepanjangan ... mengapa banyak pemimpin kita justru menyerukan pertikaian ... dan kita selalu jadi Pak Turut, walau diajak memerangi saudara sendiri... Mengapa, Saudaraku...

Masing-masing mengatasnamakan Al-Qur'an dan As-Sunnah, masing-masing beralasan taat pada pemimpin, masing-masing memperjuangkan kebenaran menurut versi golongannya, masing-masing merasa telah berbuat yang terbaik untuk Islam dan Kaum Muslimin, masing-masing ... berusaha mengendalikan hawa nafsu dengan menggunakan hawa nafsu masing-masing...

Saudaraku... Tuhan kita satu. Yakinkah kita bahwa dia senang melihat permusuhan kita sesama hamba-Nya...?.. Nabi kita sama. Tidakkah kita tahu betapa sedihnya beliau SAW menyaksikan perselisihan ummatnya? Panutan kita sama, para sahabat Nabi dan Ulama Salaf yang ikhlas menegakkan Dinul Islam. Tentu mereka tidak menghendaki ummat Islam berpecah-belah dengan mengatasnamakan fatwa mereka. Ooh... betapa gembiranya Iblis dan para Syaitan pengikutnya... berbahagialah Yahudu wan Nashoro ... menonton topeng monyet berkelahi ...

Memang tidak ada yang mau disalahkan, dan memang tidak ada perlunya mencari siapa atau apa yang salah ... Ada garis takdir yang tak hendak bergeser dari relnya. Tuhan tetaplah selalu terpuji dengan segala Kehendak-Nya... dan segala Firman-Nya.
"Wa lau syaa Alloohu maqtataluu walaakinnaLLOOHa yaf'alu maa yuriid" : "Dan kalau Alloh menghendaki, tiadalah mereka saling berbunuh-bunuhan. Namun Alloh melakukan apa yang Dia kehendaki." (Q.S.2:253).

Teruntuk Ibunda Tercinta

Lelah sudah engkau menapaki bumi berduri ...
Luka sembuh terluka lagi silih berganti . .
Pedih dada teriris fakta: alam tak kunjung
bersahabat ...
Tunas-tunas tak jua mengayomi.
Anakmu yang satu ini... belum henti menyanyikan
nada sumbang ... di telinga yang kian menua.

Kemarin, engkau beritakan akan pergi ke tanah suci
S'moga Alloh mensucikan jiwa-raga Ibunda
Agar khusyu berdzikir setiap masa ...
Anakmu yang satu ini ... tak bermaksud membuat lara ...hati yang kian menua.

Robby ....
Kiranya tiada berlebihan, jika ku mohon
Jangan Engkau susahkan lagi hati Ibundaku
S'moga Engkau telah cukup puas
Membuatnya merana selama ini.
Tiada rugi-Mu memberinya bahagia abadi
mulai detik ini...
Tiada untung-Mu, terus menyiksa dia, Ibundaku

Namun aku tetap yakin, Ya Pangeranku ...
Engkau Yang Paling Penyayang ...
Engkau tetap berjaya walau tanpa siapa pun...
Dan memang... Tiada siapa pun selain Engkau.

Ibundaku ... tiada yang mampu ku perbuat untuk..mu
Selain menitipkan engkau pada Robby, Robbina ...
Aku tiada kan pernah ragu pada-Nya
Kecuali, jika Dia menghendaki.

Jangan pernah ragu, wahai Ibundaku...
Sandarkan diri hanya pada-Nya ..
Makhluk siapa pun tiada kuasa apa pun jua.
Jangan pernah ragu... Untuk jumpa Dia
Yang Paling Penyayang... Yang segan menyiksa orang tua muslim yang telah beruban dalam Islam.
Di mana pun kita berada, tiada yang dapat menyusahkan kita, jika kita selalu bersama-Nya.
Sebutlah selalu asma-Nya yang Suci di qolbumu, wahai Ibundaku.
Dia akan selalu melindungimu di setiap waktu
Dari keburukan ... takdir .... Nya. !

Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

Anak-anakku Semuanya ...
Abi kalian ini bukanlah Tuhan Sang Penguasa, bukan Nabi Sang Ma'shum, bukan Para Sahabat Al-Muthohharuun, bukan Ulama Al-Mukhlashuun, bukan pula termasuk deretan para hamba Ash-Shoolihuun. Abi hanyalah salah satu butir debu ciptaan-Nya yang bergerak jika digerakkan-Nya dan pasti sirna jika disirnakan oleh-Nya. Sama juga seperti kalian semua dan seluruh alam karya cipta-Nya. Kita semua tiada beda, hanya wujud bayangan dalam Ilmu-Nya, hanya wayang di Tangan Kekuasaan-Nya, hanya sebagian dari huruf yang difirmankan-Nya, dan seluruh perjalanan diri kita dari awal hingga akhir tanpa batas hanyalah salah satu tanda baca dari kata pujian yang Dia sampaikan kepada Diri-Nya Sendiri.
Justru hidup kita menjadi bernilai karena tersimpan dalam Memory-Nya, dalam Lauh Mahfudz, Lembar Memory yang tetap terjaga dengan Qudrat-Nya.
Justru diri kita bermakna karena menjadi bagian dari kalimat Pujian-Nya. Maka syukurilah goresan takdir yang telah Dia tetapkan untuk kita. Kita ditakdirkan menjadi Muhammad, yang terpuji, karena tercetus dari Al-Hamid, Dzat Maha Terpuji.
Bagaimana pun bentuk perjalanan hidup kita, semua itu adalah hadiah dari Alloh, yang terbaik, terindah dan teristimewa untuk kita.
Jangan pernah mencela Sang Pencipta kita, jangan pernah ragu dengan Kasih-Sayang-Nya. Jangan pernah menginginkan selain apa yang Dia pilihkan buat kita. Jangan merasa lebih bijak dari pada Dia.
Kebahagiaan kita terletak pada rasa senang dengan apa pun Kehendak-Nya terhadap kita; dan tidak ada sesuatu apa pun yang berada di luar Kehendak-Nya.
Anak-anakku Tercinta Semuanya... Yakinlah dengan semua yang Aby sampai tadi... Jadikanlah semua itu sebagai pegangan hidup kalian, karena seluruh yang Aby jelaskan itu disarikan dari Al-Qur'an Suci dan As-Sunnah yang mulia.
Aby tidak membekali kalian dengan harta; Aby membekali kalian dengan keyakinan yang benar, bersih dan lurus kepada Alloh SWT; Aby membekali kalian dengan tawakkal yang bulat kepada Alloh.
"Wa may yatawakkal 'alaLLOOHi fa Huwa hasbuh." : "Barangsiapa bersandar hanya kepada ALLOH, maka Dia saja cukup baginya." (Q.S.65:3).
Percayakanlah kebahagiaan hidup kalian hanya kepada ALLOH SWT.
ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIW WAJ'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA. Aamiin, ya Robbal 'aalamiin.

Trs: Reflection

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 27-09-2011 23.58.33
Subjek: Reflection

Saudaraku... Kita diciptakan oleh Tuhan yang sama, berasal dari satu Bapak dan satu Ibu, Nabi kita sama, Kitab kita sama, Agama kita satu, Kiblat kita juga satu, kita telah dipersaudarakan dalam satu ikatan Aqidah :Laa ilaaha illaLLOOH Muhammadur rosuuluLLOOH; mengapa selalu bertengkar dan saling menyakiti; mengapa seolah tiada kata damai sesama kita; mengapa darah tertumpah di antara kita; mengapa ada benci dan dendam berkepanjangan ... mengapa banyak pemimpin kita justru menyerukan pertikaian ... dan kita selalu jadi Pak Turut, walau diajak memerangi saudara sendiri... Mengapa, Saudaraku...

Masing-masing mengatasnamakan Al-Qur'an dan As-Sunnah, masing-masing beralasan taat pada pemimpin, masing-masing memperjuangkan kebenaran menurut versi golongannya, masing-masing merasa telah berbuat yang terbaik untuk Islam dan Kaum Muslimin, masing-masing ... berusaha mengendalikan hawa nafsu dengan menggunakan hawa nafsu masing-masing...

Saudaraku... Tuhan kita satu. Yakinkah kita bahwa dia senang melihat permusuhan kita sesama hamba-Nya...?.. Nabi kita sama. Tidakkah kita tahu betapa sedihnya beliau SAW menyaksikan perselisihan ummatnya? Panutan kita sama, para sahabat Nabi dan Ulama Salaf yang ikhlas menegakkan Dinul Islam. Tentu mereka tidak menghendaki ummat Islam berpecah-belah dengan mengatasnamakan fatwa mereka. Ooh... betapa gembiranya Iblis dan para Syaitan pengikutnya... berbahagialah Yahudu wan Nashoro ... menonton topeng monyet berkelahi ...

Memang tidak ada yang mau disalahkan, dan memang tidak ada perlunya mencari siapa atau apa yang salah ... Ada garis takdir yang tak hendak bergeser dari relnya. Tuhan tetaplah selalu terpuji dengan segala Kehendak-Nya... dan segala Firman-Nya.
"Wa lau syaa Alloohu maqtataluu walaakinnaLLOOHa yaf'alu maa yuriid" : "Dan kalau Alloh menghendaki, tiadalah mereka saling berbunuh-bunuhan. Namun Alloh melakukan apa yang Dia kehendaki." (Q.S.2:253).

Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 29-09-2011 21.55.15
Subjek: Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya


-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 01.20.02
Subjek: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

Anak-anakku Semuanya ...
Abi kalian ini bukanlah Tuhan Sang Penguasa, bukan Nabi Sang Ma'shum, bukan Para Sahabat Al-Muthohharuun, bukan Ulama Al-Mukhlashuun, bukan pula termasuk deretan para hamba Ash-Shoolihuun. Abi hanyalah salah satu butir debu ciptaan-Nya yang bergerak jika digerakkan-Nya dan pasti sirna jika disirnakan oleh-Nya. Sama juga seperti kalian semua dan seluruh alam karya cipta-Nya. Kita semua tiada beda, hanya wujud bayangan dalam Ilmu-Nya, hanya wayang di Tangan Kekuasaan-Nya, hanya sebagian dari huruf yang difirmankan-Nya, dan seluruh perjalanan diri kita dari awal hingga akhir tanpa batas hanyalah salah satu tanda baca dari kata pujian yang Dia sampaikan kepada Diri-Nya Sendiri.
Justru hidup kita menjadi bernilai karena tersimpan dalam Memory-Nya, dalam Lauh Mahfudz, Lembar Memory yang tetap terjaga dengan Qudrat-Nya.
Justru diri kita bermakna karena menjadi bagian dari kalimat Pujian-Nya. Maka syukurilah goresan takdir yang telah Dia tetapkan untuk kita. Kita ditakdirkan menjadi Muhammad, yang terpuji, karena tercetus dari Al-Hamid, Dzat Maha Terpuji.
Bagaimana pun bentuk perjalanan hidup kita, semua itu adalah hadiah dari Alloh, yang terbaik, terindah dan teristimewa untuk kita.
Jangan pernah mencela Sang Pencipta kita, jangan pernah ragu dengan Kasih-Sayang-Nya. Jangan pernah menginginkan selain apa yang Dia pilihkan buat kita. Jangan merasa lebih bijak dari pada Dia.
Kebahagiaan kita terletak pada rasa senang dengan apa pun Kehendak-Nya terhadap kita; dan tidak ada sesuatu apa pun yang berada di luar Kehendak-Nya.
Anak-anakku Tercinta Semuanya... Yakinlah dengan semua yang Aby sampai tadi... Jadikanlah semua itu sebagai pegangan hidup kalian, karena seluruh yang Aby jelaskan itu disarikan dari Al-Qur'an Suci dan As-Sunnah yang mulia.
Aby tidak membekali kalian dengan harta; Aby membekali kalian dengan keyakinan yang benar, bersih dan lurus kepada Alloh SWT; Aby membekali kalian dengan tawakkal yang bulat kepada Alloh.
"Wa may yatawakkal 'alaLLOOHi fa Huwa hasbuh." : "Barangsiapa bersandar hanya kepada ALLOH, maka Dia saja cukup baginya." (Q.S.65:3).
Percayakanlah kebahagiaan hidup kalian hanya kepada ALLOH SWT.
ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIW WAJ'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA. Aamiin, ya Robbal 'aalamiin.

Teruntuk Ibunda Tercinta (2)

Ingin ku tebus air mata Ibunda ...
Tapi dengan apa ..?.. Haruskah ku persembahkan sebuah istana ... Makanan lezat setiap hari...?..
Bukankah tak lama lagi dia atau aku, dan semua ...
Akan pindah ke alam barzakh..?..
Tak lama lagi... akan mendarat di Padang Mahsyar ?
Tak lama lagi... akan nampak api Jahannam ?

Ada yang lebih penting untuk kita pikirkan.. kita hadiahkan kepada Ibunda ...
Bagaimana, dia selamat dari adzab kubur ...
Bagaimana, dia selamat dari siksa Padang Mahsyar ..
Bagaimana, dia selamat dari asap neraka ..
Bagaimana, dia masuk ke dalam Surga tanpa hisab ..

Engkau baru akan sukses sebagai anak
Bila berhasil menyelamatkan orang tua dari derita akhirat
Engkau baru disebut anak berbakti
Jika mampu mempersembahkan berjuta istana di Jannah Firdaus
Teruntuk Ibunda Tercinta
Jika itu tiada dapat kau lakukan
Tiada baktimu, tiada arti hidupmu ...
Sebab tiada yang dapat kau berikan
Untuk membahagiakan orang-orang yang kau sayangi Di alam nan abadi...
Tiada arti hidupmu... Tiada guna ...
Kau biarkan mereka tersesat jalan
Kau relakan mereka yang kau kasihi... Sengsara abadi... Tiada arti ucapan sayangmu
Hanya dusta belaka.
Duhai Ibundaku...
Cita-citaku ...
Kan ku hadiahkan ..Firdaus untukmu.
Walau... Aku yang harus menjadi tumbalnya ...
Mendekam dalam keterasingan.

Trs: Teruntuk Ibunda Tercinta

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 27-09-2011 00.53.37
Subjek: Teruntuk Ibunda Tercinta

Lelah sudah engkau menapaki bumi berduri ...
Luka sembuh terluka lagi silih berganti . .
Pedih dada teriris fakta: alam tak kunjung
bersahabat ...
Tunas-tunas tak jua mengayomi.
Anakmu yang satu ini... belum henti menyanyikan
nada sumbang ... di telinga yang kian menua.

Kemarin, engkau beritakan akan pergi ke tanah suci
S'moga Alloh mensucikan jiwa-raga Ibunda
Agar khusyu berdzikir setiap masa ...
Anakmu yang satu ini ... tak bermaksud membuat lara ...hati yang kian menua.

Robby ....
Kiranya tiada berlebihan, jika ku mohon
Jangan Engkau susahkan lagi hati Ibundaku
S'moga Engkau telah cukup puas
Membuatnya merana selama ini.
Tiada rugi-Mu memberinya bahagia abadi
mulai detik ini...
Tiada untung-Mu, terus menyiksa dia, Ibundaku

Namun aku tetap yakin, Ya Pangeranku ...
Engkau Yang Paling Penyayang ...
Engkau tetap berjaya walau tanpa siapa pun...
Dan memang... Tiada siapa pun selain Engkau.

Ibundaku ... tiada yang mampu ku perbuat untuk..mu
Selain menitipkan engkau pada Robby, Robbina ...
Aku tiada kan pernah ragu pada-Nya
Kecuali, jika Dia menghendaki.

Jangan pernah ragu, wahai Ibundaku...
Sandarkan diri hanya pada-Nya ..
Makhluk siapa pun tiada kuasa apa pun jua.
Jangan pernah ragu... Untuk jumpa Dia
Yang Paling Penyayang... Yang segan menyiksa orang tua muslim yang telah beruban dalam Islam.
Di mana pun kita berada, tiada yang dapat menyusahkan kita, jika kita selalu bersama-Nya.
Sebutlah selalu asma-Nya yang Suci di qolbumu, wahai Ibundaku.
Dia akan selalu melindungimu di setiap waktu
Dari keburukan ... takdir .... Nya. !

Trs: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

-----Pesan Asli-----
Dari: Gunawan Ahmad Arrimbani
Terkirim: 28-09-2011 01.20.02
Subjek: Pesan Buat Ananda Tersayang Semuanya

Anak-anakku Semuanya ...
Abi kalian ini bukanlah Tuhan Sang Penguasa, bukan Nabi Sang Ma'shum, bukan Para Sahabat Al-Muthohharuun, bukan Ulama Al-Mukhlashuun, bukan pula termasuk deretan para hamba Ash-Shoolihuun. Abi hanyalah salah satu butir debu ciptaan-Nya yang bergerak jika digerakkan-Nya dan pasti sirna jika disirnakan oleh-Nya. Sama juga seperti kalian semua dan seluruh alam karya cipta-Nya. Kita semua tiada beda, hanya wujud bayangan dalam Ilmu-Nya, hanya wayang di Tangan Kekuasaan-Nya, hanya sebagian dari huruf yang difirmankan-Nya, dan seluruh perjalanan diri kita dari awal hingga akhir tanpa batas hanyalah salah satu tanda baca dari kata pujian yang Dia sampaikan kepada Diri-Nya Sendiri.
Justru hidup kita menjadi bernilai karena tersimpan dalam Memory-Nya, dalam Lauh Mahfudz, Lembar Memory yang tetap terjaga dengan Qudrat-Nya.
Justru diri kita bermakna karena menjadi bagian dari kalimat Pujian-Nya. Maka syukurilah goresan takdir yang telah Dia tetapkan untuk kita. Kita ditakdirkan menjadi Muhammad, yang terpuji, karena tercetus dari Al-Hamid, Dzat Maha Terpuji.
Bagaimana pun bentuk perjalanan hidup kita, semua itu adalah hadiah dari Alloh, yang terbaik, terindah dan teristimewa untuk kita.
Jangan pernah mencela Sang Pencipta kita, jangan pernah ragu dengan Kasih-Sayang-Nya. Jangan pernah menginginkan selain apa yang Dia pilihkan buat kita. Jangan merasa lebih bijak dari pada Dia.
Kebahagiaan kita terletak pada rasa senang dengan apa pun Kehendak-Nya terhadap kita; dan tidak ada sesuatu apa pun yang berada di luar Kehendak-Nya.
Anak-anakku Tercinta Semuanya... Yakinlah dengan semua yang Aby sampai tadi... Jadikanlah semua itu sebagai pegangan hidup kalian, karena seluruh yang Aby jelaskan itu disarikan dari Al-Qur'an Suci dan As-Sunnah yang mulia.
Aby tidak membekali kalian dengan harta; Aby membekali kalian dengan keyakinan yang benar, bersih dan lurus kepada Alloh SWT; Aby membekali kalian dengan tawakkal yang bulat kepada Alloh.
"Wa may yatawakkal 'alaLLOOHi fa Huwa hasbuh." : "Barangsiapa bersandar hanya kepada ALLOH, maka Dia saja cukup baginya." (Q.S.65:3).
Percayakanlah kebahagiaan hidup kalian hanya kepada ALLOH SWT.
ROBBANAA HAB LANAA MIN AZWAAJINAA WA DZURRIYYATINAA QURROTA A'YUNIW WAJ'ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA. Aamiin, ya Robbal 'aalamiin.

Selasa, 27 September 2011

Sudah Benarkah Iman Kita Menurut Alloh ?

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : "Kami telah beriman", tanpa diuji lagi ?
Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, sehingga Allah mengetahui (membuktikan) orang-orang yang benar imannya, dan Dia pun mengetahui orang-orang yang berdusta.
Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu menyangka bahwa mereka dapat terlepas dari adzab Kami? Sungguh buruk hukum yang mereka tetapkan itu." (Q.S.29:2-4).
"Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Alloh melainkan dalam keadaan mempersekutukan Alloh dengan sembahan yang lain." (Q.S.12:106).
"Apakah kamu (Rosul) tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada Kitab yang kepadamu dan Kitab yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak berhakim kepada Thoghut (pembuat hukum yang bertentangan dengan hukum Alloh), padahal mereka telah diperintahkan agar mengingkari Thoghut itu. Dan Syaithan bermaksud menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhNya.
Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kalian tunduk kepada hukum yang telah Alloh turunkan (Al-Qur'an) dan kepada hukum Rosul (As-Sunnah)", niscaya kamu lihat orang-orang munafik itu menghalangi masyarakat dengan sekuat-kuatnya dari mendekatimu." (Q.S.4:60-61).
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak dapat diakui beriman, sampai mereka menjadikan kamu (Rosul) sebagai Hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan sedikit pun dalam hati mereka atas keputusan yang kamu tetapkan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S.:4:65).
Beberapa ayat di atas sengaja kita kutip sebagai bahan perenungan pribadi kita masing-masing, untuk menelusuri apakah iman kita telah memenuhi syarat untuk diterima oleh Alloh SWT.
Perenungan mengenai benar atau tidaknya iman kita ini teramat sangat penting untuk kita lakukan dan kita harus sedapat mungkin meluangkan waktu guna melakukan perenungan tersebut secara mendalam, karena hasil dari perenungan itu akan menentukan kebahagiaan hidup kita di dunia dan di akhirat.

Senin, 26 September 2011

Rindu Yang Mustahil Dapat Tertebus

Dulu kita tidak ada, sekarang ada, nanti akan kembali tidak ada...
Ada waktu yang panjang tiada berpangkal, sebelum kita lahir ke alam dunia.
Ada waktu yang panjang tiada ujung, setelah kita meninggal dunia.
Betapa singkat kehadiran kita di sini, di apit oleh dua waktu tiada bertepi.
Dari mana sesungguhnya kita berasal, dan kemana sebenarnya kita menuju...
Kita berada di antara dua kegelapan, masa lampau dan masa mendatang.
Andai ku tahu, siapa sebetulnya yang mengendalikan diriku, hidupku, langkahku ...

Apa yang Engkau kehendaki Ya Robby ... Aku tiada mungkin kuasa menolak...
Tiada apa pun yang menarik hatiku, selain ingin mengenal-Mu... Siapa... Kamu (?) ...????

Bagaimana mungkin aku resah dengan segala yang telah terjadi, yang sedang dan akan terjadi ..
Sedangkan aku yakin seluruhnya ada dalam kendali Kasih-Sayang-Mu..
Namun bagaimana mungkin aku dapat tenang dengan segala wujud maya, sebelum ku kenali Siapa di balik semua itu...

Engkau yang selalu bersembunyi entah di mana...
Ah, memang begini yang terbaik, sebab di dalam rindu ada keindahan, dan keindahan itu niscaya hilang apabila berjumpa dengan yang dirindukan...
Sungguh bijaksana Engkau memelihara rindu di hati para kekasih-Mu,.. .

Mencari Makna Hidup (2)

Tuhan ...
Mereka bilang, Engkau teramat dekat, lebih dekat dari urat leherku sendiri.
Di manakah Dikau ... ???... ????????? ...????
Engkaukah yang membuatku tertidur, dan membangunkanku dari tidur?
Engkaukah yang membuatku bernafas dan memberiku udara segar?
Engkaukah yang memberiku fikiran, perasaan dan keinginan ???...
Betapa setianya Engkau pada kami.
Kata orang, Engkau tidak mengantuk dan tidak tidur
Tiada lelah dan tiada jemu mengurus semua karya cipta-Mu.
Mereka berkata, Engkau teramat sangat penyayang..
Lebih penyayang berjuta lipat dari kasih sayang ibu kami sendiri
Justru Engkau yang meletakkan rasa sayang di hati Ibu-Ibu kami

Tuhan..
Aku rindu ... Ingin sekali jumpa Engkau
Sebab hanya Engkau yang tahu
Apa makna hidupku ini.
Untuk apa... Dan untuk siapa aku hidup.

Tiada mungkin aku mengenal Engkau
Jika tidak Engkau perkenalkan diri-Mu padaku.
Izinkan aku mengenal, sedikit saja, tentang diri-Mu ..
Agar aku tidak mati penasaran
Mati tiada arti tiada guna...
Karena tiada sempat mengenal Engkau, Tuhanku.

Minggu, 25 September 2011

Tujuan Dzikir

Dari uraian sebelumnya kita mengetahui ada 4 macam atau tingkatan dzikir, yaitu Dzikir Syari'at, Dzikir Thariqat, Dzikir Hakikat dan Dzikir Ma'rifat. Keempat nama dzikir ini memang tidak disebutkan secara eksplisit (tersurat) dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits, namun secara implisit (tersirat) dapat kita temukan dari berbagai Ayat dan Hadits tentang dzikir.

Keempat macam Dzikir di atas memiliki tujuan masing-masing sesuai dengan tingkatannya :
1. Dzikir Syari'at atau Dzikir Lisany
Tujuan Dzikir ini adalah untuk membiasakan lidah kita mengucapkan kalimat-kalimat yang baik (kalimah thoyyibah) sehingga terhindar dari maksiat lidah. Orang yang lidahnya banyak menyebut asma Alloh atau ayat-ayat-Nya akan mudah mengamalkan Sabda Rosululloh SAW :
"Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan Hari Akhir, dia harus bicara yang baik, atau kalau tidak bisa maka dia harus diam. "
Senada dengan Hadits ini adalah ayat yang artinya :
"Dan orang-orang yang berpaling dari hal-hal yang tidak berguna." (Q.S.23:3) Dan ayat :
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan / ucapan mereka selain ucapan orang yang menyuruh bersedekah, atau menyuruh berbuat kebaikan atau memperbaiki hubungan di antara sesama manusia."
Target akhir dari membiasakan dzikir Lisany ini adalah mampu mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illaLLOOH" pada akhir hayat kita yang hal ini merupakan tanda kesuksesan hidup kita di dunia, sebagaimana disebutkan dalam beberapa Hadits bahwa barangsiapa yang akhir hayatnya dapat mengucapkan kalimat Laa ilaaha illaLLOOH maka dijamin masuk Surga.
2. Dzikir Qolby
Tujuan Dzikir ini adalah untuk menanamkan rasa cinta di hati kita kepada Alloh SWT sampai betul-betul kita mencintai Dia lebih dari kecintaan kita kepada apa pun selain Dia. Apabila hati kita lebih banyak menyebut nama Alloh dari pada menyebut selain Alloh, hal ini menunjukkan cinta kita kepada Alloh lebih besar daripada cinta kepada selain Alloh.
Yang perlu kita ketahui dalam hal ini, bahwa mencintai Alloh lebih dari cinta kepada selain Dia hukumnya adalah WAJIB, sebagaimana disebutkan dalam Ayat berikut.
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Alloh sebagai tandingan-tandingan Alloh. Mereka mencintai tandingan-tandingan itu sebagaimana kecintaan mereka kepada Alloh. Sedangkan sifat orang-orang yang beriman: teramat sangat cinta mereka kepada Alloh." (Q.S.2: ).
Dalam Ayat yang lain dijelaskan secara lebih rinci :
"Katakanlah Hai Rosul kepada ummatmu : "Jika para orang tua kalian, anak-anak kalian, pasangan-pasangan kalian, saudara -saudara kalian, sanak keluarga kalian, harta-harta yang kalian usahakan, bisnis yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah tempat tinggal yang kalian senangi; semua itu lebih kalian cintai dari pada Alloh, dan Rosul-Nya dan berjuang di jalan-Nya; maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan siksaan-Nya. Dan Alloh tidak memberi hidayah kepada kaum yang fasik." (Q.S.9:24).

3. Dzikir Hakikat atau Dzikir Fikir
Tujuan Dzikir ini adalah untuk menghilangkan sekecil apa pun sifat Syirik (menduakan/menyekutukan Alloh) dari hati kita.
Syirik merupakan dosa tidak berampun sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Rosululloh SAW telah mengilustrasikan kehalusan syirik ini bagaikan semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di kegelapan malam yang hitam pekat; artinya teramat sulit terdeteksi keberadaannya. Dan Alloh sudah menyatakan secara teramat sangat jelas :
"Mayoritas orang-orang yang beriman, iman mereka bercampur syirik". (Q.S.12: ).
Maka jalan keluar agar kita memahami hakikat syirik untuk kemudian kita mengoptimalkan usaha agar terbebas dari Syirik sekecil apapun, kita harus rajin mempelajari makna-makna yang terkandung dalam tiap-tiap kalimah dzikir - terutama kalimat Laa ilaaha illaLLOOH - lalu makna-makna tersebut musti sering kita fikirkan dan kita renungkan ketika menjelang tidur malam dan dalam kehidupan kita sehari-hari.
4. Dzikir Ma'rifat atau Dzikir Ruh.

Tujuan Dzikir ini adalah menghayati adanya Alloh sebagai satu-satunya Wujud yang benar-benar ada, sekaligus meyakini ketiadaan wujud selain Alloh; karena segala sesuatu selain Alloh hanyalah berwujud bayangan yang berada di dalam Ilmu Alloh.
Untuk mencapai tingkatan dzikir ini tentu Anda membutuhkan bimbingan seorang Guru yang betul-betul mumpuni dalam Ilmu Syari'at, Thariqat, Hakikat maupun Ma'rifat.

Wujud Tuhan

<h1> Mencari Sketsa Wujud Tuhan </h1>
Untuk mendapatkan sketsa atau gambaran kasar Wujud Tuhan, mari kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut :
<p>1. Bayangkanlah seluruh isi jagat raya ini menghilang atau menjadi tidak ada sama sekali; yang tinggal hanya kekosongan alam semesta yang tiada bertepi.
<p>2. Perhatikanlah ruang kosong alam semesta yang maha besar tanpa batas. Yang ada hanya kosong, dan kosong itu = tidak ada apa-apanya. Pada titik ini yang ada hanyalah yang tidak ada (kekosongan); dengan kata lain ADA = TIDAK ADA. <br> Untuk selanjutnya kekosongan yang tiada batas itu kita sebut "Si Kosong".
<p>3. Kita umpamakan tiba-tiba Si Kosong itu terisi dengan suatu Dzat yang maha padat sepadat kekosongan itu sendiri, dan maha besar sebesar kekosongan alam semesta itu juga. <br> Dengan hadirnya Dzat ini seluruh bagian Si Kosong telah terisi oleh Dzat tersebut sehingga tidak ada sedikit pun kekosongan yang tidak terisi olehnya. <br> Untuk selanjutnya Dzat yang mengisi Si Kosong itu kita sebut "Si Isi".
<p>4. Perhatikanlah, kini ada dua kenyataan yang wujud, yaitu Si Kosong dan Si Isi. Kalau kita perhatikan dengan cermat, keduanya hadir sekaligus tanpa saling mengganggu atau saling mempengaruhi, karena keduanya berada pada dimensi yang berbeda. <p> Coba Anda lihat benda-benda yang kita katakan mengisi kekosongan ruang, misalnya kursi di dalam kamar kita.
<br> Sebenarnya kursi itu sama sekali tidak bersentuhan dengan Si Kosong. Kalau kursi kita geser 1 meter ke kanan, Si Kosong yang tadi ditempati oleh kursi masih berada pada tempatnya tanpa perubahan apa pun ; dan kini kursi menempati kekosongan yang lain tanpa bersentuhan fisik dengan kekosongan yang ditempatinya itu.
<p>Sekarang kita kembali pada Si Kosong Yang Maha Besar tanpa batas dan Si Isi Yang Maha Besar tanpa batas pula. Keduanya mempunyai tingkat kepadatan yang sama dan ukuran yang sama pula, yaitu sama-sama tak terhingga besarnya. Dan keduanya berada pada tempat yang sama namun pada dimensi yang berbeda.
<P>Si Isi adalah Lambang dari Dzat Alloh, dan Si Isi adalah Lambang dari Sifat Alloh.. <br> Dzat Alloh ada di sana, tapi tidak terjangkau indra kita karena bersifat gaib. Sifat Alloh juga ada di sana, pada tempat yang sama dengan Dzat Alloh; kita hanya mampu mengenalinya sebagai Si Kosong, karena Sifat Alloh ini pun sesuatu yang gaib.
<p>Sekian dulu, akan kita lanjutkan pada posting berikutnya, sebelumnya boleh Anda baca : <a href="http://www.arrimbani.faa.im"><font color="red">Dzat, Sifat, Af'al dan Asma' Alloh </font></a>

E63.gun.a.a.

a. Level 1
Di antara dua bilangan bulat, misalnya di antara angka 2 dan 3, di antara 0 dan -1, di antara 9.999 dan 10.000 atau di antara -7 dan -8.

Contoh : Sebutkan angka desimal terkecil dan angka desimal terbesar yang nilainya lebih besar dari 0 tapi lebih kecil dari 1.
Jawaban : Angka terkecilnya adalah 0,...0001 (titik-titik bermakna angka nol yang jumlahnya tak terhingga) dan angka terbesarnya adalah 0,9999... (titik-titik bermakna angka 9 yang jumlahnya tak terhingga).
Jadi angka terkecil di atas 0 (lebih besar dari 0) tidak mungkin ditemukan, bahkan sejuta atau semilyar angka-angka pada urutan terkecil di level ini juga tidak ditemukan. Demikian pula bermilyar-milyar angka yang menduduki urutan terbesar di bawah angka 1 (lebih kecil dari 1).
b. Level 2
Di antara dua bilangan desimal 1 digit di belakang koma, misalnya di antara angka 1,1 dan 1,2, di antara 153,4 dan 153,5 ; -1.754,8 dan -1.754,7 atau di antara -780.087.980,3 dan -780.087.980,4.

Contoh : Sebutkan angka desimal terkecil dan angka desimal terbesar yang nilainya lebih besar dari 1,1 tapi lebih kecil dari 1,2?
Jawaban : Angka desimal terkecilnya adalah 1,1000...1 (titik-titik bermakna angka nol yang jumlahnya tak terhingga) dan angka desimal terbesarnya 1,1999... (titik-titik bermakna angka 9 yang jumlahnya tak terhingga).
c. Level 3
Di antara dua bilangan desimal 2 digit di belakang koma, misalnya di antara 781,05 dan 781,06, di antara 4.125.004,94 dan 4.125.004,95 atau di antara -0,60 dan -0,61.

d. Level 4
Di antara dua bilangan desimal 3 digit di belakang koma, misalnya di antara 8.000,402 dan 8.000,403.

Level-level berikutnya dapat Anda pahami sendiri dengan melihat jumlah digit di belakang koma. Apabila Anda mengurutkan terus menerus level-level tersebut tidak akan Anda temukan level terakhir, atau dua level terakhir atau sejuta level terakhir.
E63.gun.a.a.

Kamis, 01 September 2011

Khutbah 'Idul Fithri

ALLOHU AKBAR3x, LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR WA LILLAAHIL HAMD.

Kaum Muslimin Wal Muslimat Jama'ah 'Idul Fithri Rohimakumulloh.
Alhamdulillah, kita sanjungkan rasa syukur ke hadirat Alloh SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga pagi ini kita berkumpul dalam suasana gembira, bertakbir dan bertahlil merayakan kemenangan, setelah 1 bulan berperang melawan hawa nafsu. Semoga segala niat baik dan amal ibadah kita terutama dalam bulan ramadhan yang baru kita lewati diterima dan diridhoi oleh Alloh SWT. Aamiin yaa Robbal 'aalamiin.
Hadirin Wal Hadirot Rohimakumulloh.
'Idul Fithri adalah hari raya bagi orang-orang yang telah berhasil kembali kepada kesucian dirinya, karena mereka telah bersungguh-sungguh menahan haus dan lapar serta menunaikan aktivitas ibadah yang lain semata-mata mengharap ridho Alloh SWT, sehingga Alloh SWT memberikan ampunan atas segala dosa mereka dan memberikan rahmat yang istimewa kepada mereka. Adapun bagi kita yang merasa masih banyak melakukan pelanggaran dan kekhilafan selama bulan suci Romadhon, marilah kita banyak-banyak membaca istighfar, mohon ampun kepada Alloh SWT atas semua dosa dan kesalahan kita, sesungguhnya Alloh SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ALLOOHU AKBAR 3X WALILLAAHIL HAMD.
Jama'ah Sholat 'Id yang dimulyakan Alloh SWT.
Salah satu tanda diterimanya ibadah Romadhon kita adalah adanya peningkatan iman dan amal sholeh pasca Romadhon. Apabila sebelum bulan Romadhon yang lalu kita agak malas beribadah, kurang semangat dalam bersedekah, hati dan fikiran kita dari bangun tidur sampai tidur lagi hanya memikirkan dan merisaukan urusan dunia, lalu setelah melewati pelatihan iman selama bulan Romadhon, maka sejak memasuki bulan Syawal ini kita menjadi lebih rajin beribadah, lebih giat bersedekah dan lebih banyak memikirkan masa depan kita di alam kubur dan alam akhirat, itulah salah satu tanda ibadah Romadhon kita maqbul di sisi Alloh SWT.
Oleh sebab itu, Rosululloh SAW sangat menganjurkan agar kita menjalankan puasa Syawal selama 6 hari, agar suasana ketakwaan yang telah terbentuk di dalam bulan Romadhon dapat terus berlanjut di dalam bulan Syawal. Kemudian Rosululloh SAW juga menganjurkan agar kita berpuasa sunnah selama 3 hari pada setiap bulan selain Romadhon dan Syawal, agar suasana ketakwaan itu juga dapat berkesinambungan sepanjang tahun. Karena tujuan puasa yang paling utama adalah untuk membentuk pribadi yang benar-benar bertakwa.
Demikian pula sholat-sholat sunnah yang telah biasa kita lakukan sebanyak sekian rokaat setiap malam pada bulan Romadhon, hendaknya sekian rokaat itu tidak hilang sama sekali pasca Romadhon. Kalau pun kita tidak mampu merutinkan sholat tahajjud, paling tidak 3 rokaat sholat witir tetap kita kerjakan setiap malam, sebelum tidur malam atau sebelum masuk waktu subuh, karena dengan mengistiqomahkan sholat witir ini insya Alloh iman kita akan terjaga sampai akhir hayat kita sehingga ketika akan meninggalkan dunia ini kita dapat menyebut kalimat Laa ilaaha illaLLOH.
Selanjutnya, selama bulan Romadhon kita dilatih untuk mengendalikan lisan kita, mata kita dan seluruh jiwa raga kita agar tidak melakukan kemaksiatan sekecil apa pun. Maka pasca Romadhon ini kita pun wajib berusaha agar pengendalian diri dari maksiat itu tetap kita pertahankan bahkan terus kita tingkatkan sepanjang hayat kita. Sebab kebahagiaan hidup yang kita dambakan mustahil akan kita peroleh tanpa mendapatkan rahmat dan ridho Alloh SWT. Dalam salah satu ayat al-Qur'an Alloh SWT berfirman:
WA MAA ASHOOBAKUM MIM MUSHIIBATIN FA BIMAA KASABAT AIDIIKUM.
Yang artinya, "Musibah-musibah yang kalian alami itu disebabkan oleh dosa-dosa yang kalian lakukan sendiri."
ALLOHU AKBAR 3X WALILLAAHIL HAMD.
Kaum muslimin wal muslimat yahdiikumuLLOH.
Yang terakhir, ibadah Romadhon ditutup dengan membayar zakat fithrah, sebagai penebus dosa-dosa kecil yang kita lakukan selama bulan Romadhon, dan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap saudara sesama muslim yang taraf ekonominya kurang menggembirakan, agar pada hari raya ini mereka dapat pula menikmati kegembiraan lebaran bersama saudara muslimnya yang lain. Rasa kepedulian terhadap fakir miskin dan kaum dhu'afa ini juga selayaknya tetap menjadi bagian dari kepribadian kita di mana pun kita berada. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang selalu saling membutuhkan satu sama lain. Dalam salah satu haditsnya Rosululloh SAW bersabda yang artinya kurang lebih, "Tidak akan masuk surga orang yang dapat tidur nyenyak dalam keadaan kenyang sementara dia tahu tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan."
Hadits ini memperingatkan kepada kita agar jangan hanya memikirkan kesenangan pribadi dan keluarga kita sendiri, namun kita pun wajib memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di sekitar kita. Sesungguhnya, kebahagiaan yang lebih mendalam akan dapat kita rasakan manakala kita dapat membantu saudara kita yang sedang mengalami kesusahan sehingga ia dapat keluar dari kesusahannya.
Hadirin wal hadirat yang dirahmati Alloh SWT.
Akhirnya, selesai sholat 'Id ini kita akan saling berma'af-ma'afan dengan sanak keluarga, tetangga dan kawan. Ini adalah tradisi yang sangat baik dan patut ditingkatkan kualitasnya. Dalam arti, hendaknya hati kita betul-betul tulus mema'afkan sebesar apa pun kesalahan orang lain terhadap kita. Dengan ketulusan itu mudah-mudahan orang lain pun akan dengan tulus pula memaafkan sebesar apa pun kesalahan kita. Dan dengan saling memaafkan yang benar-benar tersebut akan menjadi sempurnalah pensucian diri yang telah kita lakukan selama bulan Romadhon. Karena menurut para ulama, dosa itu terbagi dua: dosa kepada Alloh dan dosa kepada sesama makhluk. Untuk dosa-dosa kita Alloh, mudah bagi Alloh untuk mengampuninya. Sedangkan dosa kita kepada sesama makhluk, Alloh tidak akan mengampuni sebelum makhluk itu sendiri memaafkan kita. Demikianlah khotbah singkat ini, semoga Alloh SWT senantiasa membimbing setiap gerak langkah kita lahir dan batin agar selalu dalam ridho Alloh SWT. Dan khotib pribadi beserta segenap keluarga mohon maaf lahir dan batin kepada jamaah semua atas segala kekurangan dan kesalahan kami yang disengaja maupun yang tidak disengaja selama bergaul dalam kehidupan sehari-hari mau pun dalam kesempatan yang lain. Mudah-mudahan Alloh SWT Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang berkenan mengampuni seluruh dosa dan kekhilafan kita semua. Aamiin yaa Robbal 'aalaniin.