Kamis, 01 September 2011

Khutbah 'Idul Fithri

ALLOHU AKBAR3x, LAA ILAAHA ILLALLOOHU WALLOHU AKBAR, ALLOHU AKBAR WA LILLAAHIL HAMD.

Kaum Muslimin Wal Muslimat Jama'ah 'Idul Fithri Rohimakumulloh.
Alhamdulillah, kita sanjungkan rasa syukur ke hadirat Alloh SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga pagi ini kita berkumpul dalam suasana gembira, bertakbir dan bertahlil merayakan kemenangan, setelah 1 bulan berperang melawan hawa nafsu. Semoga segala niat baik dan amal ibadah kita terutama dalam bulan ramadhan yang baru kita lewati diterima dan diridhoi oleh Alloh SWT. Aamiin yaa Robbal 'aalamiin.
Hadirin Wal Hadirot Rohimakumulloh.
'Idul Fithri adalah hari raya bagi orang-orang yang telah berhasil kembali kepada kesucian dirinya, karena mereka telah bersungguh-sungguh menahan haus dan lapar serta menunaikan aktivitas ibadah yang lain semata-mata mengharap ridho Alloh SWT, sehingga Alloh SWT memberikan ampunan atas segala dosa mereka dan memberikan rahmat yang istimewa kepada mereka. Adapun bagi kita yang merasa masih banyak melakukan pelanggaran dan kekhilafan selama bulan suci Romadhon, marilah kita banyak-banyak membaca istighfar, mohon ampun kepada Alloh SWT atas semua dosa dan kesalahan kita, sesungguhnya Alloh SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ALLOOHU AKBAR 3X WALILLAAHIL HAMD.
Jama'ah Sholat 'Id yang dimulyakan Alloh SWT.
Salah satu tanda diterimanya ibadah Romadhon kita adalah adanya peningkatan iman dan amal sholeh pasca Romadhon. Apabila sebelum bulan Romadhon yang lalu kita agak malas beribadah, kurang semangat dalam bersedekah, hati dan fikiran kita dari bangun tidur sampai tidur lagi hanya memikirkan dan merisaukan urusan dunia, lalu setelah melewati pelatihan iman selama bulan Romadhon, maka sejak memasuki bulan Syawal ini kita menjadi lebih rajin beribadah, lebih giat bersedekah dan lebih banyak memikirkan masa depan kita di alam kubur dan alam akhirat, itulah salah satu tanda ibadah Romadhon kita maqbul di sisi Alloh SWT.
Oleh sebab itu, Rosululloh SAW sangat menganjurkan agar kita menjalankan puasa Syawal selama 6 hari, agar suasana ketakwaan yang telah terbentuk di dalam bulan Romadhon dapat terus berlanjut di dalam bulan Syawal. Kemudian Rosululloh SAW juga menganjurkan agar kita berpuasa sunnah selama 3 hari pada setiap bulan selain Romadhon dan Syawal, agar suasana ketakwaan itu juga dapat berkesinambungan sepanjang tahun. Karena tujuan puasa yang paling utama adalah untuk membentuk pribadi yang benar-benar bertakwa.
Demikian pula sholat-sholat sunnah yang telah biasa kita lakukan sebanyak sekian rokaat setiap malam pada bulan Romadhon, hendaknya sekian rokaat itu tidak hilang sama sekali pasca Romadhon. Kalau pun kita tidak mampu merutinkan sholat tahajjud, paling tidak 3 rokaat sholat witir tetap kita kerjakan setiap malam, sebelum tidur malam atau sebelum masuk waktu subuh, karena dengan mengistiqomahkan sholat witir ini insya Alloh iman kita akan terjaga sampai akhir hayat kita sehingga ketika akan meninggalkan dunia ini kita dapat menyebut kalimat Laa ilaaha illaLLOH.
Selanjutnya, selama bulan Romadhon kita dilatih untuk mengendalikan lisan kita, mata kita dan seluruh jiwa raga kita agar tidak melakukan kemaksiatan sekecil apa pun. Maka pasca Romadhon ini kita pun wajib berusaha agar pengendalian diri dari maksiat itu tetap kita pertahankan bahkan terus kita tingkatkan sepanjang hayat kita. Sebab kebahagiaan hidup yang kita dambakan mustahil akan kita peroleh tanpa mendapatkan rahmat dan ridho Alloh SWT. Dalam salah satu ayat al-Qur'an Alloh SWT berfirman:
WA MAA ASHOOBAKUM MIM MUSHIIBATIN FA BIMAA KASABAT AIDIIKUM.
Yang artinya, "Musibah-musibah yang kalian alami itu disebabkan oleh dosa-dosa yang kalian lakukan sendiri."
ALLOHU AKBAR 3X WALILLAAHIL HAMD.
Kaum muslimin wal muslimat yahdiikumuLLOH.
Yang terakhir, ibadah Romadhon ditutup dengan membayar zakat fithrah, sebagai penebus dosa-dosa kecil yang kita lakukan selama bulan Romadhon, dan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap saudara sesama muslim yang taraf ekonominya kurang menggembirakan, agar pada hari raya ini mereka dapat pula menikmati kegembiraan lebaran bersama saudara muslimnya yang lain. Rasa kepedulian terhadap fakir miskin dan kaum dhu'afa ini juga selayaknya tetap menjadi bagian dari kepribadian kita di mana pun kita berada. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang selalu saling membutuhkan satu sama lain. Dalam salah satu haditsnya Rosululloh SAW bersabda yang artinya kurang lebih, "Tidak akan masuk surga orang yang dapat tidur nyenyak dalam keadaan kenyang sementara dia tahu tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan."
Hadits ini memperingatkan kepada kita agar jangan hanya memikirkan kesenangan pribadi dan keluarga kita sendiri, namun kita pun wajib memperhatikan kepentingan dan kebutuhan masyarakat di sekitar kita. Sesungguhnya, kebahagiaan yang lebih mendalam akan dapat kita rasakan manakala kita dapat membantu saudara kita yang sedang mengalami kesusahan sehingga ia dapat keluar dari kesusahannya.
Hadirin wal hadirat yang dirahmati Alloh SWT.
Akhirnya, selesai sholat 'Id ini kita akan saling berma'af-ma'afan dengan sanak keluarga, tetangga dan kawan. Ini adalah tradisi yang sangat baik dan patut ditingkatkan kualitasnya. Dalam arti, hendaknya hati kita betul-betul tulus mema'afkan sebesar apa pun kesalahan orang lain terhadap kita. Dengan ketulusan itu mudah-mudahan orang lain pun akan dengan tulus pula memaafkan sebesar apa pun kesalahan kita. Dan dengan saling memaafkan yang benar-benar tersebut akan menjadi sempurnalah pensucian diri yang telah kita lakukan selama bulan Romadhon. Karena menurut para ulama, dosa itu terbagi dua: dosa kepada Alloh dan dosa kepada sesama makhluk. Untuk dosa-dosa kita Alloh, mudah bagi Alloh untuk mengampuninya. Sedangkan dosa kita kepada sesama makhluk, Alloh tidak akan mengampuni sebelum makhluk itu sendiri memaafkan kita. Demikianlah khotbah singkat ini, semoga Alloh SWT senantiasa membimbing setiap gerak langkah kita lahir dan batin agar selalu dalam ridho Alloh SWT. Dan khotib pribadi beserta segenap keluarga mohon maaf lahir dan batin kepada jamaah semua atas segala kekurangan dan kesalahan kami yang disengaja maupun yang tidak disengaja selama bergaul dalam kehidupan sehari-hari mau pun dalam kesempatan yang lain. Mudah-mudahan Alloh SWT Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang berkenan mengampuni seluruh dosa dan kekhilafan kita semua. Aamiin yaa Robbal 'aalaniin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar