Masing-masing mengatasnamakan Al-Qur'an dan As-Sunnah, masing-masing beralasan taat pada pemimpin, masing-masing memperjuangkan kebenaran menurut versi golongannya, masing-masing merasa telah berbuat yang terbaik untuk Islam dan Kaum Muslimin, masing-masing ... berusaha mengendalikan hawa nafsu dengan menggunakan hawa nafsu masing-masing...
Saudaraku... Tuhan kita satu. Yakinkah kita bahwa dia senang melihat permusuhan kita sesama hamba-Nya...?.. Nabi kita sama. Tidakkah kita tahu betapa sedihnya beliau SAW menyaksikan perselisihan ummatnya? Panutan kita sama, para sahabat Nabi dan Ulama Salaf yang ikhlas menegakkan Dinul Islam. Tentu mereka tidak menghendaki ummat Islam berpecah-belah dengan mengatasnamakan fatwa mereka. Ooh... betapa gembiranya Iblis dan para Syaitan pengikutnya... berbahagialah Yahudu wan Nashoro ... menonton topeng monyet berkelahi ...
Memang tidak ada yang mau disalahkan, dan memang tidak ada perlunya mencari siapa atau apa yang salah ... Ada garis takdir yang tak hendak bergeser dari relnya. Tuhan tetaplah selalu terpuji dengan segala Kehendak-Nya... dan segala Firman-Nya.
"Wa lau syaa Alloohu maqtataluu walaakinnaLLOOHa yaf'alu maa yuriid" : "Dan kalau Alloh menghendaki, tiadalah mereka saling berbunuh-bunuhan. Namun Alloh melakukan apa yang Dia kehendaki." (Q.S.2:253).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar