Rabu, 19 Oktober 2011
Quran online
<iframe style="overflow: auto; background- attachment: scroll; background-repeat: no-repeat; background-position: left top; text-align: left; border: 1px solid #cccccc;-moz-border-radius: 8px 8px 8px 8px; padding: 10px; width: 850px; height: 900px; "src="http://m.alquran-indonesia.com/index.php/quran" frame border="0"></iframe>
Rabu, 05 Oktober 2011
Senin, 03 Oktober 2011
4. Tidak Ada Yang Berhak Membuat Hukum Selain Alloh
"Wa mallam yahkum bimaa anzalaLLOHu fa ulaa-ika humul kaafirun."
"Barangsiapa yang tidak menetapkan hukum menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itulah orang-orang Kafir." (Q.S.5:44).
"Apakah kamu (Rosul) tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada Kitab yang diturunkan kepadamu dan Kitab yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak berhakim kepada Thoghut (pembuat hukum yang bertentangan dengan hukum Alloh), padahal mereka telah diperintahkan agar mengingkari Thoghut itu. Dan Syaithan hendak menyesatkan mereka dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka,"Marilah kalian tunduk kepada hukum yang Alloh turunkan dan kepada hukum Rosul", niscaya orang-orang munafik itu akan menghalangi masyarakat dengan sekuat-kuatnya dari mendekatimu." (Q.S.4:60-61) .
"Maka demi Tuhanmu, mereka tidak diakui beriman, sampai mereka menjadikan kamu (Rosul) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan sedikit pun dalam hati mereka terhadap hukum yang kamu putuskan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(Q.S.4:65).
Dari 3 ayat di atas dan banyak ayat lain yang senada, jelaslah bahwa membuat hukum merupakan hak prerogatif Alloh, sebab Dia Pencipta makhluk dan yang paling tahu kemaslahatan bagi makhluk, Dia Maharaja yang berhak membuat undang-undang bagi ciptaan-Nya. Siapa pun tidak punya hak untuk membuat undang-undang yang bertentangan dengan peraturan-Nya. Orang yang berani membuat hukum yang menyimpang dari hukum Alloh berarti ia telah mengambil alih hak prerogatif Alloh, dan ini merupakan suatu makar terhadap Alloh.
Orang tersebut telah mengambil hak Ketuhanan, dengan kata lain Dia telah mensejajarkan dirinya dengan Tuhan atau secara tidak langsung telah mengaku sebagai Tuhan, sama seperti yang dilakukan oleh Fir'aun dan Dajjal la'natulloh 'alaih. Dan orang-orang yang mentaati atau mengakui atau ikut mendukung hukum tersebut berarti telah menyembah kepada Tuhan selain Alloh, menyembah kepada Thoghut. Dan ini merupakan kemusyrikan yang nyata yang mengakibatkan pelakunya bisa menjadi murtad (keluar dari Agama Islam).
"Apakah kamu tidak memperhatikan ... "
Ayat di atas dimaksudkan agar kita pun memperhatikan berapa banyak orang-orang munafik dan musyrik di sekitar kita. Mereka mengerjakan sholat, naik haji dsb, tapi Alloh tidak mengakui mereka sebagai orang yang beriman, sebab mereka tidak menyetujui ditegakkannya Hukum Alloh di buminya Alloh. Mereka merasa lebih berhak untuk membuat hukum dari pada Alloh SWT, mereka merasa lebih ahli dari pada Alloh dan dengan tindakan mereka membuat hukum yang bertentangan dengan Al-QUR'AN itu mereka seolah menyatakan dengan terus terang bahwa mereka merasa mampu membuat undang-undang yang lebih hebat, lebih tepat dan lebih relevan dari pada Al-Qur'an.
Masihkah orang-orang sedemikian itu akan diakui oleh Alloh sebagai orang yang beriman ?
"Qul bi'sa maa ya'murukum bihii iimaanukum ingkuntum mukminiin "
"Katakanlah : "sungguh buruk yang diperintahkan oleh iman kalian jika kalian orang-orang yang beriman." (Q.S.2:93).
Renungkanlah wahai Saudaraku... hidup di dunia tidak lama. Jangan sampai kita sengsara di dunia lalu abadi di neraka akibat kebodohan kita sendiri.
Buat Sang Kekasih Tunggalku
Engkau yang Maha Setia
Tiada Mencintai selain Aku
Setiap waktu-Mu adalah untukku
Engkau yang memberiku rasa dan perasaan
Engkau yang Maha Tahu apa yang ku mau
Engkau yang paling mengerti tentang diriku
Sesaat pun Engkau tiada pernah berpaling dariku.
Hidup-Mu, waktu-Mu, perhatian-Mu, kasih-sayang-Mu
Seluruhnya khusus buatku...
Ah...
Mengapa selama ini aku tak tahu
Sekarang pun aku masih belum sepenuhnya mengerti
Begitu besarkah anugrah-Mu, buatku... ?
Lampiran mencakup catatan dan objeknya
Dari uraian yang lalu kita ketahui bahwa tiap-tiap 1 Alloh Kecil hanya menciptakan dan mengurus 1 individu makhluk. Ini berarti Anda punya 1 Tuhan Spesial, 1 Alloh Kecil yang khusus berfungsi sebagai Tuhan Anda. Dia-lah yang menciptakan Anda dan memperhatikan seluruh keperluan Anda, dan kepada-Nya-lah Anda bersujud, berzikir dan berdo'a.
Apabila dalam Al-Qur'an disebutkan :
"Fadzkuruu nii adzkurkum"
"Sebutlah oleh kalian nama-Ku niscaya Aku menyebut nama kalian; ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku mengingat kalian; berdzikirlah kalian kepada-Ku niscaya Aku berdzikir kepada kalian."
Alloh yang berdzikir kepada salah satu atau beberapa individu makhluk pada suatu waktu tertentu tentu bukan Alloh Besar, melainkan Alloh Kecil yang memang berfungsi sebagai Tuhan khusus bagi suatu individu makhluk.
Alloh Besar adalah Dzat Alloh Yang Maha Besar Tanpa Batas sehingga Dia tidak mengenal ruang dan waktu; bagi Dia ruang adalah Diri Dia Sendiri, begitu pun waktu bagi-Nya adalah Diri-Nya Sendiri.
Sedangkan Alloh Kecil adalah sebagian kecil dari Diri-Nya yang memang Dia programkan untuk menciptakan dan mengetahui keadaan yang diciptakannya, sehingga Alloh Kecil itu musti 'memasuki' alam makhluk ciptaan-Nya.
Alloh tidak akan tahu rasanya sakit hati sebagaimana yang Anda rasakan kalau Dia tidak pernah menjadi seperti Anda.
Apakah Alloh mengetahui rasanya sakit gigi sebagaimana Anda merasakannya? Dia tidak dapat disebut tahu rasanya sakit gigi kalau Dia tidak pernah merasakannya. Lalu bagaimana mungkin Alloh Yang Maha Kuasa itu bisa sakit gigi? Apakah Dia punya gigi?
Pertanyaan-pertanyaan di atas hanya dapat dijelaskan dengan konsep Alloh Kecil dan Alloh Besar.
Mari kita ambil contoh salah satu individu manusia yang bernama Si Amin.
Dia diciptakan oleh salah satu Alloh Kecil yang kita namai saja Alloh Kecil Si Amin.
Alloh Besar ingin mengenal diri-Nya, ingin menyaksikan dan membuktikan salah satu kekuasaan-Nya, dan ingin memuji diri-Nya; dengan menciptakan satu individu yang bernama Si Amin. Lalu tugas penciptataan ini diserahkan kepada salah satu bagian diri-Nya yang kita sebut Alloh Kecil Si Amin.
Alloh Kecil Si Amin membuat bertriliun-triliun video kehidupan Si Amin yang masing-masing video itu berisi perjalanan hidup Si Amin dari awal hingga akhir dengan garis hidup yang berbeda. Misalnya dalam salah satu video Si Amin meninggal dunia pada usia 7 tahun, pada video yang lain Si Amin meninggal dunia pada usia 80 tahun.
Dari sekian banyak video itu hanya satu video yang dipertontonkan kepada Si Amin sebagai perjalanan hidupnya, sedangkan video yang lain di simpan untuk keperluan tertentu, misalnya sebagai perbandingan.
Minggu, 02 Oktober 2011
Jangan Pernah Menduakan Cinta
Konsep ALLOH Besar Dan ALLOH Kecil
Konsep Alloh Kecil dan Alloh Besar masih sangat langka dibahas dalam kajian Tauhid, padahal konsep ini sangat penting untuk mengenal sisi 'Kepribadian' Alloh dan sebagai pondasi yang kokoh untuk berkomunikasi dengan-Nya.
Sekedar pengantar dalam memahami konsep tersebut silahkan dihayati dengan penuh kekhusyu'an illustrasi singkat berikut ini.
- Hilangkan dari pikiran kita seluruh isi ruang alam semesta, yang tinggal hanya ruang kosong yang besarnya tanpa batas. Kekosongan tak bertepi ini kita sebut Si Kosong Besar.
- Di dalam Si Kosong Besar kita bayangkan ada titik-titik yang jumlahnya tak terhingga. Tentu saja titik-titik itu adalah kekosongan juga karena merupakan bagian dari Si Kosong Besar. Kekosongan-kekosongan yang kecil-kecil sebesar titik itu kita namai Himpunan Si Kosong Kecil, yang terdiri dari Si Kosong Kecil 1, Si Kosong Kecil 2, Si Kosong Kecil 3 dan seterusnya sampai Si Kosong Kecil Tak Terhingga.
- Kita perhatikan bahwa tiap-tiap Si Kosong Kecil mempunyai tempat/posisi yang berbeda dengan Si Kosong Kecil yang lain, namun di antara Si Kosong Kecil yang satu dengan yang lain sama sekali tidak ada batas pemisah, sebab keseluruhan Himpunan Si Kosong Kecil itu merupakan satu kesatuan tunggal yang tadi kita sebut Si Kosong Besar.
- Kalau Si Kosong Besar kita anggap sebagai lambang atau perumpamaan Dzat Alloh SWT Yang Maha Besar lagi Maha Tunggal, maka Himpunan Si Kosong Kecil merupakan bagian-bagian kecil dari Dzat Tunggal Yang Maha Besar tersebut.
- Kalau Dzat Alloh Yang Maha Besar kita namakan ALLOH BESAR, maka bagian-bagian kecil dari Dzat itu kita namakan Alloh-Alloh Kecil
- Tiap-tiap satu Alloh kecil menciptakan satu individu makhluk. Misalnya Alloh Kecil A menciptakan seorang manusia yang bernama A, Alloh Kecil B menciptakan seekor semut hitam yang bernama B, Alloh Kecil C menciptakan sebutir debu yang bernama C, dst. Karena jumlah Alloh Kecil itu tak terhingga maka jumlah individu makhluk yang tercipta juga tak terhingga.
- Tiap-tiap satu Alloh Kecil bekerja memelihara, mendidik, memperhatikan, memberi rizki, menentukan nasib dan menjalankan seluruh fungsi Ketuhanan lainnya terhadap satu ciptaan masing-masing.
Jadi satu Alloh Kecil hanya berhubungan dengan satu individu makhluk, dan satu individu makhluk hanya berhubungan dengan satu Alloh Kecil.
Alloh Kecil A hanya mengurusi satu individu yang Dia ciptakan yang bernama Si A; Alloh Kecil A sama sekali tidak mengurusi Si B dan Si C, karena Si B sudah diurusi oleh Alloh Kecil B yang menciptakannya; demikian pula Si C menjadi tanggung jawab Alloh Kecil C.
Dari sisi lain, individu makhluk yang bernama Si A hanya berhubungan dengan Alloh Kecil A; Si A sama sekali tidak berhubungan dengan Alloh Kecil B dan Alloh Kecil C. Artinya, ketika Si A berdo'a, sebenarnya ia berdo'a hanya kepada Alloh Kecil A, dengan kata lain yang mendengarkan dan memperhatikan do'anya hanyalah Alloh Kecil A ; ia tidak berdo'a kepada Alloh Kecil B dan Alloh Kecil C, dan ia pun tidak berdo'a kepada Alloh Besar.
- Alloh yang Anda sembah, yang Anda ajak bicara, yang menyimak bisikan qolbu Anda, Yang selalu setia mengurusi kepentingan Anda, bukanlah Alloh Besar, melainkan sebagian kecil dari Alloh Besar yang posisi atau tempatnya paling dekat dengan diri Anda. Dia-lah Alloh bagi pribadi Anda.
Demikian pula Alloh yang Saya ibadahi, yang Saya ajak komunikasi, yang selalu setia menemani Saya di mana pun Saya berada, yang teramat sangat menyayangi Saya dan mengerti jati diri Saya, adalah sebagian kecil dari Alloh Besar yang letak-Nya terdekat dengan saya.
Ketika kita berkomunikasi dengan Alloh, sebetulnya kita tidak berhubungan langsung dengan Dzat Alloh Yang Maha Tunggal lagi Maha Besar. Kita tidak berkomunikasi langsung dengan Totalitas Dzat Alloh. Sesungguhnya kita hanya berhubungan langsung dengan sebagian kecil dari Dzat Alloh yang posisi bagian itu paling dekat dengan diri kita masing-masing.
Saya berkomunikasi dengan bagian Dzat Alloh yang terdekat dengan Saya, dan Anda pun berhubungan dengan bagian Dzat Alloh yang terdekat dengan Anda. Saya tidak pernah menyembah Alloh Kecil Anda dan Anda pun tidak pernah menyembah Alloh Kecil Saya.
Tapi sekali lagi, Alloh-Alloh Kecil itu merupakan satu kesatuan tunggal Alloh Besar tanpa ada batas pemisah satu sama lain.